5 Alasan Kenapa UKM Harus Melek Digital
Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi salah satu roda yang menggerakkan perekonomi...
Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniDampak dari perkembangan internet salah satunya adalah lahirnya perekonomian digital di berbagai negara, termasuk Indonesia. Secara umum, ekonomi digital menitikberatkan pada perilaku ekonomi seperti jual beli dan transaksi melalui media digital dan internet. Ekonomi digital di Indonesia sendiri saat ini pun mulai menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Meskipun demikian, hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan baru bagi pemerintah seperti yang diuraikan berikut.
Ekonomi digital di Indonesia jelas merupakan peluang penting dalam terciptanya perekonomian nasional yang stabil. Bila dilihat lebih lanjut, Indonesia memiliki peluang dan potensi lebih baik dalam hal ekonomi digital. Beberapa indikator yang bisa dilihat adalah jumlah populasi penduduk Indonesia yang merupakan terbesar di Asia Tenggara. Sebagian besar penduduk ini tinggal di wilayah perkotaan yakni sekitar 55 persen. Dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 264 juta jiwa, 50 persennya atau sekitar 113 juta jiwa adalah pengguna internet.
Riset yang dirilis oleh Kepios tahun 2017 tersebut juga menyebutkan jika pengguna smartphone mencapai 371 juta. Artinya, setiap satu orang bisa menggunakan lebih dari satu smartphone. Nah, dari situ kemudian diketahui bahwa pengguna media sosial aktif berjumlah 106 juta jiwa. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa ekonomi digital di Indonesia memiliki peluang yang amat besar bagi para pelaku bisnis untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
Adanya perekonomian digital di Indonesia tidak hanya berdampak dari segi finansial dan meningkatnya transaksi keuangan saja. Di sisi lain adanya ekonomi digital di Indonesia juga membawa dampak yang positif yakni dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Data dari World Economy Forum (WEC) menyebutkan akan ada enam juta pekerjaan baru hingga tahun 2025 mendatang akibat dari perekonomian digital yang kian pesat. Hal ini tentunya bisa dimanfaatkan oleh Indonesia bila melihat potensi di atas.
Sementara itu, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan selama kurun waktu 2015-2017 lalu tercatat tambahan penduduk yang bekerja mencapai 1,1 juta penduduk per tahunnya. Angka tersebut didorong dari adanya kegiatan jual beli online atau e-commerce yang merupakan kontributor terbesar perekonomian digital di Indonesia. Dengan demikian, ekonomi digital diharapkan ke depannya mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi, sehingga mampu memberikan jaminan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Meski perkembangan ekonomi digital di Indonesia mengarah ke tren yang positif, ada beberapa tantangan yang juga harus dihadapi. Pertama, belum adanya regulasi atau aturan ekonomi digital yang jelas. Bila pemerintah menerapkan peraturan yang jelas maka bukan tidak mungkin ekonomi digital di Indonesia bisa menjadi kiblat dari perekonomian di Asia Tenggara. Termasuk regulasi terkait pajak, sistem distribusi, dan sebagainya yang berkaitan langsung dengan ekonomi digital tersebut.
Kedua, mengenai sumber daya manusia. Indonesia memang memiliki sumber daya yang cukup besar. Namun, ada pula masyarakat terutama di wilayah terpencil masih terkendala dan kesulitan memanfaatkan perekonomian digital. Oleh karena itu, selain infrastruktur dan sarana, sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian. Salah satunya dengan melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala untuk mendorong masyarakat semakin melek teknologi dan menggunakannya untuk hal-hal positif.
Bila hal tersebut dijalankan dengan baik dan penuh komitmen dari berbagai stakeholder, bisa dipastikan perkembangan ekonomi digital di Indonesia akan semakin membaik. Semoga bermanfaat.