Anda dan para digital marketer lainnya pasti sudah paham betul betapa pentingnya konten marketing terhadap kelangsungan promosi bisnis. Setiap pebisnis mungkin memiliki tujuan yang berbeda terkait produksi dan penggunaan konten mereka. Namun, ada satu aturan tak tertulis yang harus diterapkan, tak peduli apa tujuan dari konten marketing tersebut: konsistensi.
Konsistensi tak hanya membantu bisnis Anda agar terus diingat oleh target pelanggan, tetapi juga mampu menciptakan hubungan yang positif dengan mereka. Namun, konsisten dalam memberikan konten tak hanya menyuguhkan kembali konten-konten lama kepada audiens. Anda juga harus menyusun konten-konten baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bagaimana Anda bisa melakukannya?
Dokumentasikan setiap strategi konten
Menurut data dari Hubspot, sebanyak 89% organisasi B2B sebenarnya telah menggunakan konten marketing. Sayangnya, hanya 37% yang melakukan dokumentasi terhadap strategi konten mereka. Termasuk yang manakah Anda?
Mendokumentasikan strategi konten sebenarnya tak jauh berbeda dari menyusun tujuan hidup untuk diri sendiri. Anda bisa lebih mudah mencapainya jika Anda menuliskannya dan memecah tujuan tersebut ke dalam langkah-langkah tertentu. Hal ini berlaku pula pada konten marketing. Anda juga harus menuliskan hal apa saja yang ingin Anda capai melalui konten marketing dan bagaimana Anda bisa mencapainya.
Melalui dokumentasi strategi konten ini, Anda “dipaksa” untuk menjabarkan seluruh hal terkait konten marketing, mulai dari misi, identitas audiens, hingga promosi yang harus Anda lakukan untuk menyebarluaskan konten. Pastikan seluruh cara dan strategi yang Anda susun bersifat realistis sehingga bisa diterapkan.
Mengoptimalkan kalender editorial
Idealnya, kalender editorial digunakan untuk mencatat jadwal posting konten dalam waktu sebulan. Namun, lebih dari itu, kalender editorial juga bisa Anda manfaatkan untuk mencatat ide-ide brainstorming hingga merencanakan kampanye media sosial. Dengan seluruh bahan konten yang ada di satu tempat, Anda pun bisa mempermudah keseluruhan prosesnya sehingga memungkinkan Anda untuk mengetahui jika ada konten yang masih kurang atau justru kelebihan.
Kalender editorial juga dapat membantu Anda menilai kesuksesan sebuah konten dan menggunakan data tersebut untuk mengambil keputusan di kemudian hari. Misalnya, ternyata konten yang di-post pada hari dan jam tertentu kurang memberikan hasil yang diinginkan. Nah, Anda pun bisa segera melakukan penyesuaian pada kalender editorial Anda.
Adakan rapat mingguan bersama tim
Konten yang sudah dijadwalkan selama sebulan di dalam kalender editorial bukan menjadi jaminan bahwa konten marketing Anda akan konsisten. Untuk itu, Anda dianjurkan untuk melakkan rapat mingguan bersama tim. Hal-hal tak terduga seperti karyawan yang sakit atau mendadak izin bisa terjadi sehingga jadwal konten marketing terancam mundur. Hal-hal seperti itu mungkin tidak bisa dicegah, tetapi Anda tak bisa membiarkannya menjadi kebiasaan.
Nah, rapat mingguan bersama tim tak hanya memastikan konsistensi pada konten Anda, tetapi juga dapat menjadi waktu tepat bagi Anda untuk mengevaluasi strategi konten. Agar rapat mingguan ini bisa berjalan efisien, beri tahu topik rapat kepada seluruh anggota tim beberapa hari sebelum rapat. Dengan begitu, mereka paham tentang topik yang akan dibicarakan sehingga tidak melebar ke mana-mana. Lalu, apabila ada anggota tim yang sedang menyampaikan ide, pastikan seluruh anggota lain benar-benar mendengarkan agar mereka bisa memberi masukan yang membangun.
Khusus untuk media sosial – kapan Anda harus posting agar bisa konsisten?
Strategi konten marketing tak selesai begitu saja setelah Anda posting konten tersebut pada website atau blog. Anda harus aktif mempromosikan konten tersebut agar dibaca sebanyak mungkin audiens. Media sosial pun menjadi salah satu platform paling efektif dalam promosi konten. Namun, kapan Anda harus posting konten di media sosial agar hasilnya efektif?
Buffer, sebuah platform terdepan dalam industri social media marketing, pernah membagi social media automation plan mereka melalui blog. Berikut adalah jadwal yang mereka rekomendasikan:
- Twitter – 14 kali sehari (dari pukul 10.00 sampai 24.00), jangan post lebih dari satu tweet per jam; 7 kali sehari saat weekend (dari pukul 03.00 sampai 21.00).
- Facebook – 2 kali sehari, 7 hari dalam minggu, pukul 10.08 sampai 15.04.
- LinkedIn – 1 kali sehari, pukul 08.14, tapi tidak saat weekend.
- Google Plus – 2 kali sehari, pukup 09.03 dan 19.04, tapi tidak saat weekend.
Dalam menyusun konten marketing, frekuensi saja tidak cukup untuk diperhatikan. Anda juga perlu memastikan adanya konsistensi dalam konten marketing agar bisnis tidak “timbul tenggelam” sehingga bisa menjadi top of mind audiens.
Semoga ulasan di atas dapat membantu Anda mencapai konsistensi pada konten marketing!