Tren Content Marketing yang Efektif di Tahun 2019
Content marketing menjadi salah satu bentuk promosi brand dengan menggunakan k...
Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniYouTube merupakan salah satu platform media sosial terbesar. Data dari ComScore yang dihimpun oleh situs Maxmanroe.com menunjukkan bahwa ada lebih dari 1,2 miliar video yang ditonton di YouTube, dengan total lebih dari enam miliar jam dihabiskan oleh penggunannya. Tidak mengherankan apabila YouTube menjadi search engine terbesar kedua di dunia setelah Google. Menyadari potensinya tersebut, YouTube pun menyediakan fasilitas YouTube Ads bagi para pelaku bisnis online untuk melakukan digital marketing.
Sekilas, YouTube Ads mungkin akan mengingatkan Anda dengan perangkat serupa seperti Google AdWords atau Facebook Advertising. Namun, beberapa orang menyebutkan bahwa YouTube Ads memiliki karakteristik yang lebih powerful. Beberapa alasannya bisa Anda simak di bawah ini:
Pada akhir tahun 2015 lalu, Forbes meluncurkan sebuah artikel tentang lima tren marketing yang akan merajai tahun 2016. AdTech menjadi salah satu tren yang disebutkan dalam artikel tersebut. Mengingat bahwa mayoritas orang kini mendapat informasi dari ranah online, penting bagi brand Anda untuk memiliki reputasi yang positif pada seluruh platform digital agar para calon pelanggan memiliki ketertarikan yang positif pula. Semakin banyak atensi positif yang didapatkan, semakin tinggi kemungkinan bagi Anda untuk mendapatkan leads. YouTube dapat menjadi pilihan platform media sosial yang tepat. Terlebih, kini kepemilikan YouTube berada di tangan Google, kesempatan yang terbuka untuk melakukan digital marketing pun akan semakin lebar.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, perhatian seseorang akan terbagi ke lebih banyak hal karena adanya konten-konten yang semakin merajalela. Demi mencuri perhatian tersebut selama durasi komersial tertentu, Anda membutuhkan konten kreatif yang dapat menahan fokus penontonnya. Iklan-iklan seperti virtual reality, video-based ads, dan berbagai iklan interaktif lain akan mengambil alih dunia digital marketing pada tahun 2016. Di sinilah YouTube Ads memiliki peran penting dalam mewujudkan hal tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa media sosial merupakan platform yang cukup efektif untuk melangsungkan digital marketing tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Begitu juga halnya dengan YouTube Ads. Pada beberapa kasus, Anda hanya harus membayar beberapa ribu rupiah untuk YouTube Ads pada tipe-tipe tertentu. Menariknya lagi, Anda tidak akan diminta membayar apapun untuk sebuah YouTube Ads kecuali ada penonton yang menonton video iklan tersebut selama tiga puluh detik atau hingga selesai.
Sudah mulai tertarik untuk menggunakan YouTube Ads? Jangan terburu-buru dulu karena setidaknya ada tiga tipe YouTube Ads yang bisa Anda pilih.
YouTube Ads jenis satu ini dirancang untuk menangkap perhatian audiens potensial pada lima detik pertama iklan. Setelahnya, mereka dapat memilih untuk men-skip iklan atau tetap menyaksikannya. In-Stream Ads merupakan cara tepat untuk memperoleh visibility secara masal, namun Anda haru menyiapkan biaya karena In-Stream Ads menerpakan sistem Cost-per-View (CPV). Jumlah biaya yang harus dibayar tergantung dari seberapa jauh Anda ingin menarget audiens. In-Stream Ads tetap gratis selama belum ditonton lebih dari tiga puluh detik atau hingga habis.
Pernah melihat sebuah video iklan di samping video utama yang sedang Anda tonton? Itulah yang dinamakan In-Display Ads pada YouTube Ads. Iklan tipe ini selalu muncul di atas barisan rekomendasi video dan mampu menangkap perhatian pengguna selagi mereka menonton video lain. Dulu, YouTube menggunakan highlight berwarna kuning untuk menandai bahwa suatu video merupakan iklan. Namun dengan adanya perbaruan sistem, kini YouTube mencampur In-Display Ads dengan video-video jenis lain.
Saat mengetikkan kata kunci tertentu pada kotak YouTube dan menekan tombol “enter”, terkadang Anda akan menemukan beberapa video In-Search Ads berlabel “ad” di bagian atas. Menariknya, video-video tersebut disesuaikan dengan kata kunci yang Anda ketikkan sebelumnya. Misalnya, Anda mengetikkan kata “workout”. Maka, video In-Search Ads yang akan muncul adalah konten berisi tema serupa, misalnya seperti cara menghilangkan lemak perut, tips melakukan workout untuk wanita, dan lain sebagainya.
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum bereksperimen dengan YouTube Ads adalah hubungkan channel YouTube dengan akun AdWords Anda. Dari halaman “All online campaigns”, klik tombol merah “+Campaign”, dan pilih opsi terakhir “Online Video”. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk melihat lebih banyak video dan pengukuran dari YouTube, seperti subscribers, jumlah views, dan lain sebagainya.
Seperti yang dibahas di atas, YouTube Ads terdiri dari beberapa tipe. Apabila ini merupakan usaha pertama Anda dalam menggunakan YouTube Ads, sebaiknya pilih In-Display Ads dengan pemasangan biaya sebesar US$0.10 – US$0.40 CPV. Sedangkan, untuk In-Stream Ads, atur angkanya hingga mencapai separuh dari biaya tersebut. Anda bisa mengoptimalkan pengaturan ini seiring dengan data-data yang akan Anda dapatkan tentang clicks dan views.
Pengguna YouTube seperti apa yang ingin Anda jangkau untuk keberlangsungan bisnis Anda? Selain data demografis seperti jenis kelamin dan umur, pikirkan pula topik-topik yang sekiranya menarik perhatian target audiens Anda. Sebagai contoh, Anda merupakan pemilik bisnis yang mengembangkan software antivirus. Daripada memilih topik “computer and electronic” yang terlalu umum, sebaiknya Anda menentukan topik yang lebih spesifik seperti “computer security” atau “antivirus and malware”.
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, Anda juga bisa menarget audiens berdasarkan kata kunci tertentu yang mereka ketikkan pada kota pencarian YouTube. Dengan begitu, iklan yang Anda pasang melalui YouTube Ads hanya akan muncul ketika kata kunci tersebut dicari.
Sudah menentukan target audiens yang diinginkan? Sekarang saatnya memilih video dari channel YouTube Anda, tentukan grup audiens yang Anda targetkan, lalu klik format iklan yang hendak Anda gunakan, mulai dari In-Stream Ads, In-Display Ads, dan In-Search Ads.
Atribut untuk iklan pada YouTube Ads mencakup hal-hal seperti teks (khusus untuk In-Display Ads), URL tujuan, gambar atau foto untuk thumbnail, dan nama iklan. Ada pula atribut berupa “destination” yang memungkinkan Anda untuk menghubungkan video iklan dengan channel YouTube Anda. Anda juga bisa mencantumkan gambar berukuran 300x60 piksel di dalam video In-Stream Ads melalui atribut bernama “companion banner”. Sekarang Anda sudah siap menggunakan YouTube Ads.
Kini, Anda sudah siap untuk meluncurkan YouTube Ads pertama Anda. Pastikan bahwa video iklan yang dipasang mampu menarik perhatian penonton pada delapan detik pertama. Buatlah video yang menarik namun tetap mudah dimengerti. Selamat mencoba!
Sumber: Inc, Digital Marketer