Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
07 Jun

Panduan Google Shopping untuk Pemula

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view3503Views

Google Shopping

Apakah saat ini Anda sedang menjalankan bisnis online atau eCommerce? Mengingat jumlah bisnis eCommerce yang saat ini tengah membeludak, dibutuhkan strategi khusus agar Anda bisa unggul dari kompetitor. Terlebih, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah eCommerce di Indonesia per tahun 2016 lalu telah mencapai 26,2 juta.

Di sinilah Google Shopping dapat membantu bisnis online Anda agar bisa stand out dari kompetitor. Google Shopping adalah salah satu sumber traffic terbaik yang bisa memberi keuntungan tersendiri untuk bisnis Anda. Pada kuartal pertama tahun 2017 lalu, Google Shopping berhasil menyumbang 52% click share untuk para retailers—menjadikan shopping clicks untuk pertama kalinya melampaui search clicks (text ad).

Apa itu Google Shopping?

Google Shopping

Google Shopping membantu para pebisnis online dan eCommerce untuk membuat produk mereka diketahui oleh lebih banyak orang. Saat Anda berniat berbelanja suatu produk secara online, idealnya Anda akan mengetikkan nama produk dan mereknya, misalnya seperti “sepatu sneakers”. Nah, setelah menekan tombol “search” pada Google, hasil pencarian akan menampilkan beberapa gambar sepatu sneakers beserta harganya di bagian teratas. Inilah yang dimaksud dengan fitur Google Shopping.

Dengan kata lain, Google Shopping juga sebenarnya memberi kemudahan dan kenyamanan kepada para konsumen dengan cara menyediakan penawaran produk terbaik dari seluruh internet. Dengan begitu, pelanggan pun dapat merasakan pengalaman berbelanja yang simpel.

Cara kerja Google Shopping

Ada dua platform utama yang mendukung kinerja Google Shopping, yakni Google Merchant Center dan AdWords. Google Merchant Center adalah sebuah platform di mana seluruh detail produk-produk Anda disimpan dalam format yang dikehendaki Google. Sedangkan, AdWords merupakan platform yang mengatur seluruh kampanye iklan, mengatur budget, mendapatkan insight, hingga menerima laporan kampanye iklan yang telah diluncurkan.

Cara pengaturan Google Shopping agak berbeda dari text ads tradisional biasa. Pada text ads, Anda dapat membuat campaign, ad groups, dan ads yang fokus pada keywords tertentu. Sementara itu, Google Shopping menentukan di mana listing produk Anda akan muncul. Dalam menentukan keywords pencarian apa yang paling memicu munculnya produk Anda, Google Shopping akan mempertimbangkan feed, website, dan bids.

Tips mengimplementasikan Google Shopping

Dari penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan Google Shopping memiliki persamaan yang cukup kuat dengan SEO. Cara-cara yang bisa Anda terapkan untuk mengoptimalkannya pun tak jauh berbeda. Beberapa di antaranya adalah:

• Kelola feed produk Anda agar seluruh produk tetap up-to-date dan terdata rapi pada inventori.
• Pastikan seluruh informasi detailnya sudah benar, mulai dari harga hingga ukuran.
• Jangan lupa mencantumkan foto produk yang profesional, jelas, tidak menipu, dan tidak perlu menggunakan watermark.
• Cantumkan keywords yang benar-benar berguna dan relevan. Jangan menggunakan kata-kata sifat atau deskriptif, sebaiknya fokus pada keywords yang mampu memberi informasi tentang produk, misalnya seperti ukuran atau warna.
• Usahakan menulis deskripsi maksimal tujuh puluh kata. Jika lebih dari itu, tulisannya tidak akan dimunculkan.
• Pastikan website Anda sudah mobile-friendly dan minimalisir jumlah klik yang harus dibuat pengunjung ketika mngakses website Anda pada perangkat mobile.


Jadi, sudah siapkah membuat bisnis online Anda lebih sukses dengan menggunakan Google Shopping? Perlu diingat pula bahwa Google secara rutin mengubah sistem algoritma mereka. Artinya, Anda perlu aktif mencari informasi agar bisa terus up-to-date dalam memanfaatkan Google Shopping.

Selamat mencoba!

Sumber: eCommerce Platforms, Shopify Blog, Shopify Blog