Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
28 Feb

Panduan A/B Testing Terbaik Untuk Meningkatkan Conversion Rate

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view2073Views

a/b testing

Anda tentu pernah mendengar tentang A/B testing. Pengujian ini merupakan eksperimen pada perubahan conversion rate antara beberapa variasi dalam website ataupun aplikasi. Misalnya, Anda dapat mengubah isi dari text box, mengganti gambar, atau memotong sebuah halaman menjadi setengahnya. Variasi desain ini akan digunakan untuk melihat apakah setiap perubahan desain memang membawa peningkatan atau pengurangan terhadap conversion rate.

Mungkin, Anda tidak melakukan pengujian tersebut karena hal itu terlalu rumit untuk ditangani atau menganggap bahwa hal itu sama sekali bukan bagian dari pekerjaan Anda. Padahal proses ini tidak sekedar merapikan website ataupun aplikasi Anda, namun lebih pada upaya untuk meningkatkan kualitas halaman. Ingin menjalankan A/B testing dengan baik dan benar? Panduan ini akan memudahkan Anda dalam meningkatkan standar website dan aplikasi yang dimiliki.

Kumpulkan ide untuk menjalankan A/B Testing

Anda dapat mengumpulkan ide untuk melakukan A/B testing dari beberapa sumber, seperti bertanya langsung pada staf Support dan Sales. Mereka adalah garis terdepan perusahaan Anda dalam menghadapi konsumen. Jadi, sudah dapat dipastikan mereka memiliki berbagai saran menarik dari para pengunjung tentang apa yang ingin mereka lihat pada website Anda.

Tak ada salahnya mengadakan survei pengguna. Dalam hal ini Anda dapat menanyakan langsung kepada pengguna. Mereka mungkin tidak dapat menyampaikan pendapatnya, sehingga Anda tak perlu takut untuk membaca jawaban yang tersirat karena mungkin saja itu yang pengguna inginkan. Selain itu, Anda dapat melakukan pengujian pada iklan yang dipasang untuk menemukan hal yang paling menarik bagi pelanggan.

Proses awal A/B Testing

Untuk melakukan A/B testing dasar, tentunya Anda harus terlebih dahulu memiliki situs website atau aplikasi. Pengujian ini memfasilitasi perbaikan tambahan terhadap produk yang sudah, bukan mendesain ulang produk dan layanan baru. Selanjutnya, buatlah keputusan area mana yang banyak dijelajahi pelanggan dan area mana yang perlu diperbaiki.

A/B testing secara otomatis dilakukan untuk melakukan implementasi perubahan secara visual. Pastikan Anda menggunakan perubahan tersebut selama rentang waktu tertentu agar mendapatkan sejumlah angka pengunjung sebagai sampel. A/B testing dapat menyajikan dua variasi halaman kepada pengunjung yang berkunjung pada rentang waktu yang sama. Dengan demikian, pengujian ini tidak dilakukan secara bergantian.

Gunakan tool A/B Testing

Terdapat tiga tool A/B testing yang umum digunakan para desainer UX, yaitu Optimizely, VWO, dan Google Optimize. Dimana ini Google Optimize adalah yang terbaik karena gratis, memiliki fitur penuh, dan terintegrasi dengan Google Analytics. Alat ini akan melaporkan apakah terdapat perubahan yang signifikan dari conversion rate di tiap halaman web.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, A/B Testing harus dilakukan secara bersamaan pada waktu tertentu. Tools ini bekerja dengan mengalokasikan pengunjung secara acak kepada masing-masing versi halaman. Apabila terdapat perubahan, giliran Anda memutuskan untuk mengubah desain original dari sebuah halaman web menjadi desain yang telah melalui A/B testing atau tidak.

Perhatikan ukuran sampel

Dalam melakukan pengukuran Anda membutuhkan sampel yang cukup besar. Akan tetapi, apabila Anda memiliki traffic yang tidak terlalu besar, disarankan untuk melakukan variasi makro karena variasi tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan peningkatan sebesar 10- 20 persen. Jika tidak, Anda akan menghabiskan waktu terlalu lama apabila memaksakan diri untuk melakukan pengujian mikro.

Uji ulang performa di akhir proses

Peningkatan nilai konversi pada pengguna yang melakukan pendaftaran adalah hal yang baik, namun peningkatan jumlah pengguna yang membeli produk Anda adalah yang terpenting. Ingat, setiap variasi tes yang Anda jalankan dapat menanamkan beragam harapan dalam pikiran pengguna yang akan berdampak kepada perilaku mereka saat berkunjung ke situs Anda.


Apabila Anda berhasil menemukan variasi yang dapat meningkatkan pendapatan, cobalah untuk mengidentifikasi mengapa variasi itu dapat bekerja. Selamat mencoba!