Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
01 Sep

Mengapa Toko Online Anda Perlu Welcome Email

Veritrans Indonesia

by Veritrans Indonesia

view3230Views

tips bisnis online, welcome email

Momen ketika seseorang berlangganan/subscribe pada newsletter Anda atau membuat akun pertama kali pada situs Anda, adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga. Inilah kesempatan Anda, untuk memperkenalkan siapa dan apa yang Anda sediakan pada situs Anda melalui welcome email. Supaya tidak kehilangan momen berharga ini, maka buatlah kesan pertama yang sebaik mungkin.

Menurut Experian, welcome email, diklik lima kali lebih banyak, dan isinya dibuka empat kali lebih banyak daripada email jenis lainnya. Nah, ini kesempatan yang baik, kan? Ada beberapa tujuan welcome email yang bisa dibuat, seperti untuk membangun brand, sebagai reward atau penghargaan untuk pelanggan dan untuk mendatangkan kembali pelanggan-pelanggan Anda.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah welcome email.

Kirimlah secepatnya

Welcome email ibarat suatu pemicu. Email ini menjadi menarik untuk dibaca lebih lanjut, ketika contentnya dianggap menarik bagi penerimanya. Sebaliknya, ketika subscribers mengklik welcome email Anda dan mereka merasa tidak tertarik dengan contentnya, akan susah untuk mendapatkan ‘perhatian’ mereka pada email-email berikutnya, atau bahkan mereka akan langsung menuju button ‘unsubscribe’. Sebaiknya, subscriber langsung menerima welcome mail ini, setelah mereka subsribe, selagi rasa penasaran mereka akan situs atau produk Anda masih besar.

Gunakan kata ‘welcome’

Saat mengirimkan welcome email, tentu jangan lupa menggunakan kata ‘welcome’ pada subjectnya. Hal ini juga yang membadakan welcome email dengan email lainnya. Contoh, ‘Selamat datang di XYZ’. Buatlah sepersonal mungkin, misalnya, gunakan sapaan. ‘Hi Vinsen, Terima kasih sudah berlangganan di XYZ’. Teknik ini juga baik dilakukan untuk langkah-langkah selanjutnya, misalnya, jika Anda mendapatkan pembeli, tambahkan kalimat berikut pada email yang akan Anda kirim, ‘Terima kasih telah berbelanja di toko XYZ, semoga Anda menyukai pelayanan kami’.

Gunakan teknik A/B test untuk bagian subject email. Misalnya, sertakan penawaran atau angka (contoh, diskon 25%, harga spesial, penawaran terbatas, free shipping, dll). Selain untuk memonitor seberapa besar respon dari subscriber, Anda bisa mengetahui mana yang bisa lebih banyak menarik minat, misalnya, dengan memberikan penawaran ‘free shiping’ atau ‘diskon 25% untuk pembelian pertama’. Untuk penawaran seperti ini, ada baiknya mencantumkan batas waktunya, hal ini akan memicu subscriber segera menggunakan kesempatannya dan pastinya, ada penjualan baru.

Content yang baik

Content bisa jadi sesuatu yang tak ada habisnya untuk dibahas. Meski terkesan sepele, tapi akan sangat berpengaruh. Pernah dengar istilah ‘content is king’? Anda dapat menggunakan gambar sebagai ilustrasi konten email. Selain itu, kombinasi warna yang menarik pada konten dapat mempengaruhi pelanggan Anda.

Merambah social media

Ajak subscriber untuk mengikuti akun media sosial Anda. Misalnya, cantumkan tombol untuk menuju link akun-akun media sosial Anda. Bisa jadi media sosial nantinya akan lebih powerful, seperti yang kita ketahui, orang-orang lebih aktif di social media dari pada mengecek emailnya. Selain itu, Anda akan menciptakan komunikasi dengan follower Anda.

Cari informasi tambahan

Misalnya, buatlah kolom atau survey kecil yang menanyakan hal yang sekiranya bakal mereka cari di situs Anda. Contoh: pakaian, alat elektronik, sepatu dan sedikit data peribadi mereka, misalny tanggal lahir, perkerjaan. Hal ini memiliki beberapa manfaat. Diantaranya, untuk membuat list segmentasi subscriber. List ini juga akan membantu Anda mengirimkan informasi yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan apa yang disukai oleh subscriber. Selain itu, setelah mengetahui tanggal lahir subscriber misalnya, Anda lakukan adalah mengirimkan ucapan selamat ketika hari ulang tahunnya tiba, hal ini bisa membuat subscriber merasa ‘diperhatikan’ dan menciptakan bonding. Mungkin pada email lanjutan di hari ulang tahunnya ini, Anda bisa memberikan hadiah berupa voucher misalnya.

Hal lain yang bisa ditanyakan adalah, ‘berapa kali Anda ingin menerima email dari kami?’ Email yang kadang datang terlalu sering, bisa membuat subscriber justru merasa terganggu dan segera melakukan unsubscribe.

Go mobile

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Google melalui tool consumer barometer, penetrasi smartphone tahun 2015 di Indonesia sudah mencapai 43%. Hal tersebut menunjukan bahwa, kebanyakan orang Indonesia lebih aktif dengan ponselnya. Pastikan email yang Anda buat teroptimasi untuk dilihat di mobile.

Waktu yang tepat

Sama seperti mengetes judul atau content apa yang lebih banyak diminati orang, waktu pengiriman juga sebaiknya dites. Misalnya, kirimkan email pada jam istirahat kantor, yang kemungkinan akan direspon karena subscriber sedang memiliki waktu luang. Jikalau tidak berhasil, cobalah cari waktu lain, contoh, pada jam pulang kerja.

Intinya, welcome email ibarat shop keeper pada toko Anda. Jika ia bisa mengundang pelanggan datang, dan jika pelanggan menemukan produk yang disukainya, maka mereka akan membeli produk Anda. Bahkan, jika sebetulnya pelanggan tidak terlalu menyukai produk Anda, tapi karena merasa dilayani dengan baik, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan berbelanja.

Ditulis oleh: Stephanie
Sumber: Econsultancy, Klaviyo