Dynamic Keyword Insertion (DKI) adalah sebuah fitur dari Google AdWords yang memungkinkan Anda untuk menyesuaikan sebuah iklan dengan permintaan pencarian yang dilakukan pengguna. AdWords akan memasukkan keyword individual ke teks iklan yang sama. Dengan begitu, seorang pengguna akan melihat iklan yang berbeda untuk pencarian keyword apabila keyword tersebut memicu salah satu keyword kelompok iklan Anda.
Lalu, apakah penggunaan DKI memang dapat meningkatkan bisnis Anda? Jika iya, bagaimana hal tersebut terjadi?
DKI memegang peranan penting dalam kampanye iklan Anda karena ia mampu meningkatkan Click-through Rate (CTR). Tidak hanya itu, DKI juga memungkinkan Anda untuk menciptakan sebuah iklan yang mengandung teks spesifik terhadap keyword yang diketikkan pengguna. Orang-orang akan memiliki kecenderungan tinggi untuk meng-klik sebuah headline apabila relevan dengan apa yang mereka cari. Secara lebih spesifik, berikut adalah kelebihan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan DKI:
DKI menciptakan copy iklan dari pencarian pengguna sesuai dengan keyword Anda
Menggunakan pencarian yang dilakukan pengguna untuk menciptakan copy iklan akan membuat iklan Anda tampak lebih relevan di mata pengguna. Menariknya lagi, kata atau istilah tertentu yang dimasukkan pengguna dan ternyata cocok dengan salah satu keyword Anda, akan ditampilkan dalam huruf tebal pada iklan Anda. Dengan begitu, iklan Anda akan lebih mudah dikenali pengguna. Dengan demikian, iklan yang relevan dan stand out akan meningkatkan peluang naiknya CTR.
Google mengizinkan iklan menggunakan DKI untuk melebihi batas karakter
Inilah keunggulan tersembunyi dari DKI. Pada dasarnya, headline iklan dibatasi hanya sebanyak 25 karakter. Hal ini tentu menyusahkan para advertiser yang memiliki brand atau produk dengan nama panjang. Tapi, dengan DKI, Google mengizinkan iklan Anda untuk memperpanjang copy pada headline hingga lebih dari 25 karakter. Artinya, Anda bisa menciptakan iklan serelevan mungkin dengan daftar keyword Anda.
DKI memang dapat membantu Anda memodifikasi iklan untuk mencantumkan keyword yang relevan dengan pencarian pelanggan. Meski begitu, apabila tidak dilakukan secara benar, DKI justru bisa membuat Anda kehilangan banyak pelanggan potensial. Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa mengecek beberapa tips di bawah ini:
1. Jangan memasukkan kode DKI yang salah
Anda harus sangat berhat-hati dalam memaukkan kode DKI. Salah ketik saja bisa membuat iklan Anda dianggap spam. Tidak perlu memberi spasi berlebih. Misalnya, kode {keyword:Sepatu} versus {keyword :Sepatu}. Spasi sebelum tanda titik dua akan memberi perbedaan besar pada iklan Anda. Begitu halnya dengan kapitalisasi huruf. Masih banyak advertiser yang mengabaikan hal ini. Cara Anda memberi kapitalisasi pada kode keyword akan berpengaruh pada keyword dalam iklan Anda.
2. Jangan gunakan DKI dengan keyword yang salah atau nama kompetitor
Ketika Anda mencantumkan kata-kata atau kalimat yang salah, keyword tersebut akan ikut muncul pada iklan Anda. Hal tersebut tentunya akan merusak kredibilitas Anda. Hal sama juga berlaku pada penggunaan nama kompetitor pada keyword. Jangan menggunakan DKI karena hal tersebut hanya akan menguntungkan kompetitor Anda.
3. Jangan gunakan DKI dengan keyword yang hanya terdiri dari satu kata
Masih banyak advertiser yang hanya menggunakan satu keyword pada headline DKI mereka. Hasilnya, headline iklan mereka pun hanya menampilkan satu kata. Hal tersebut hanya buang-buang space karena Anda memiliki 25 karakter untuk dieksplor. Iklan dengan headline satu keyword hanya akan terkesan spammy dan kurang menjaring CTR.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan DKI untuk kampanye iklan Anda. Selain tips-tips tersebut, usahakan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan DKI. Gunakan DKI hanya pada iklan Anda, terutama headline, di mana bagian tersebut paling mampu menarik perhatian pelanggan.
Selamat mencoba!
Sources: WhiteSharkMedia.com, CPC Strategy Blog, Wordstream