Kerap kali kita membuat kesalahan dalam membuat dan mengirimkan email. Jika kesalahan tersebut sudah terjadi, Anda harus mengetahui bagaimana cara mengatasinya supaya open rate tidak menurun dan unsubscriber tidak bertambah. Sebaiknya selalu cek ulang email yang Anda buat beberapa kali, coba semua link apakah berjalan atau tidak, gunakan auto correct dan spell check untuk menelusuri kesalahan grammar. Trik tersebut bisa Anda gunakan untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pengiriman email.
Namun, bagaimana jika Anda terlanjur mengirim? Apa yang harus Anda lakukan? Haruskah Anda mengirimkan email permintaan maaf atau koreksi? Simak yuk tips berikut ini:
Abaikan kesalahan yang terjadi dalam email jika kesalahan tersebut kecil dan tidak berdampak pada brand Anda. Misalnya ada kesalahan pengejaan huruf atau tanda baca. Jika orang membaca kesalahan tersebut, mereka tentu akan berpikir bahwa ini adalah human error.
Kesalahan email lainnya seperti isu format, kesalahan waktu, kurangnya konten email, Anda bisa mengatasinya tanpa harus mengirimkan email baru. Misalnya:
- Hentikan pengiriman email, membenarkan isu yang ada lalu kirim email tersebut.
- Perbaharui file gambar untuk membenarkan kesalahan yang ada atau hapus konten yang salah.
- Gunakan landing page baru untuk mengklarifikasi konten email.
- Akuilah kesalahan yang Anda buat dan gunakan channel lain seperti media sosial untuk memberitahukan kepada audiens Anda.
Jika Anda langsung mengirimkan email permintaan maaf, maka isu akan menjadi lebih besar dan berdampak lebih buruk juga terhadap brand Anda. Namun apabila harus, perhatikan hal-hal berikut sebelum Anda mengirim email:
- Khusus email yang ditargetkan pada sebagian kecil list email yang Anda miliki sebaiknya Anda kirimkan email permintaan maaf kepada mereka. Anda juga bisa mengirim ulang email yang sama dengan penjelasan di atas bahwa email tersebut khusus untuk orang-orang tertentu saja. Teliti juga email analytic Anda untuk memastikan bahwa kesalahan email terjadi membuat perfoma menurun atau tidak. Jika tidak, bisa Anda abaikan karena kesalahan terjadi tidak seburuk yang dipikirkan.
- Jika kesalahan serius terjadi, sebaiknya Anda mengirim ulang email permintaan maaf kepada list audiens yang Anda miliki. Hal ini diperlukan guna menjelaskan masalah yang terjadi dan memperbaiki kesalahan yang ada. Anda pun bisa menggunakan subject email dengan: ‘Mohon maaf ini bukan email spam’, agar audiens membuka dan membaca email tersebut.
- Ada kalanya kesalahan besar dalam email yang telah terjadi membutuhkan perhatian besar. Selain mengirimkan email ulang ke list audiens yang Anda miliki, kirimkan juga permintaan maaf melalui media sosial dan apabila perlu, media massa. Ini dilakukan agar kesalahan yang terjadi bisa dijelaskan dan mendapatkan pemahaman dari audiens.
Meskipun kesalahan bisa terjadi namun sebaiknya Anda mencegah hal tersebut menyebar menjadi hal yang besar. Anda harus cepat dan jelas memberikan respon terhadap kesalahan tersebut sebelum audiens yang Anda targetkan menuliskannya di media sosial. Gunakan sedikit humor atau kata bijak dalam menjelaskan kesalahan kepada audiens agar mereka lebih mudah memahami kesalahan yang Anda buat.
Sumber: Vertical Response, Marketing Cloud