Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
11 Aug

Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Strategi Retargeting

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view2099Views

retargeting

Tahukah Anda, berdasarkan data yang didapatkan dari Hubspot, bahwa ternyata rata-rata jumlah convert dalam kunjungan pertama pada suatu website hanya mencapai 2%? Lalu, bagaimana caranya Anda dapat membuat 98% pengunjung lain ikut melakukan convert pada website Anda?

Di sinilah retargeting dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan tersebut. Pada dasarnya retargeting merupakan sebuah teknik advertising yang memungkinkan Anda untuk menargetkan iklan kepada orang yang sudah pernah mengunjungi website Anda. Retargeting akan membantu Anda untuk meningkatkan keefektifan strategi digital marketing lain, meningkatkan brand awareness, menguatkan brand recall, dan berujung pada konversi yang dilakukan pengunjung website.

Apa itu retargeting?

Retargeting adalah teknologi berbasis cookie yang menggunakan kode sederhana Javascript untuk “mengikuti” audiens Anda di internet. Jadi, Anda akan menempatkan kode pada website yang tidak akan terlihat maupun terdeteksi pengunjung website. Performa website Anda juga tidak akan terganggu. Setiap ada pengunjung yang membuka website, kode tersebut akan mengeluarkan cookie browser anonim.

retargeting facebook ads

Nantinya, ketika pengunjung yang “terkena” cookie melakukan browsing di internet, cookie tersebut akan memberi tahu provider retargeting untuk menayangkan iklan. Dengan begitu, iklan tersebut hanya ditayangkan pada orang-orang yang sebelumnya benar-benar telah mengunjungi website Anda.

Mengapa Anda harus melakukan retargeting?

Salah satu hal yang membuat retargeting begitu efektif adalah kekuatan teknologi real-time bidding (RDB) yang dimilikinya. Selain hal tersebut, berikut adalah alasan-alasan lain yang seharusnya dapat meyakinkan Anda untuk segera melakukan retargeting.

Kesempatan kedua untuk meng-convert pengunjung

Retargeting dapat menjadi perangkat yang powerful karena hanya menarget pengguna yang pernah mengunjungi website Anda. Artinya, pengunjung-pengunjung tersebut telah “tereskpos” oleh kehadiran brand Anda. Mereka lebih mudah dipersuasi dengan menerapkan strategi marketing berkelanjutan.

Mengumpulkan data audiens

Retargeting merupakan sebuah perpaduan bagus dari usaha Search Engine Marketing (SEM) dan Search Engine Optimization (SEO). Apabila telah memiliki jumlah tetap dari pengunjung organic yang membuka website Anda, Anda dapat meningkatkan traffic-nya dengan memasukkan pengunjung tersebut pada daftar retargeting. Hal ini tentu akan berguna apabila mayoritas traffic Anda terdiri dari pengunjung yang ternyata hanya pernah sekali mendatangi website Anda.

Meningkatkan brand awareness

Setiap ada audiens potensial yang melihat iklan retargeting Anda, mereka akan teringat pada keinginan terdahulu untuk melakukan pembelian produk brand Anda. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pembuat pengunjung kembali mengunjungi website. Terlebih, semakin sering iklan retargeting ditayangkan, semikin tinggi brand awareness akan tercipta pada benak target audiens Anda.

Bagaimana cara optimalisasinya?

Retargeting dapat menjadi begitu tricky dan menantang, terutama apabila Anda belum pernah mencoba sebelumnya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan penggunaan retargeting.

Lakukan segmentasi semaksimal mungkin

Dengan adanya segmentasi audiens, Anda dapat melakukan break down pengunjung menjadi beberapa kelompok sesuai dengan perilaku mereka di internet. Dengan begitu, Anda bisa menciptakan pengalaman beriklan yang lebih optimal melalui highlight terhadap produk atau jasa yang sebelumnya dilihat oleh pengunjung. Lalu, arahkan mereka pada halaman yang sebelumnya dikunjungi.

Bereksperimen dengan durasi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, retargeting menggunakan cookie untuk menjalankan prosesnya. Kampanye iklan yang dilakukan menggunakan durasi hanya berlangsung selama cookie tersebut berfungsi. Ketika mengatur durasi untuk kampanye retargeting, secara otomatis Anda menciptakan sinyal untuk menghancurkan cookie setelah waktu yang ditentukan selesai. Pengunjung tidak akan lagi mendapatkan paparan iklan retargeting. Anda bisa mengatur durasi selama 30-90 hari untuk mengetahui iklan macam apa yang menarik paling banyak leads.

Selalu lakukan A/B testing

Untuk menjaga agar kampanye retargeting selalu fresh, Anda harus mampu menentukan iklan mana saja yang berhasil membuat pengunjung kembali mendatangi website. Anda bisa melakukan A/B testing untuk mengetahuinya. Setidaknya ada tiga komponen yang harus dimasukkan pada tes Anda, yakni ukuran resolusi iklan, tipe konten, dan proposisi nilainya.

Mengubah kreativitas konten

Bayangkan jika Anda mendatangi bioskop dan pilihan film mereka tidak pernah di-update, apakah Anda akan tetap mengunjunginya? Mungkin memang ada beberapa film favorit yang Anda tonton berulang kali, namun lama-lama film tersebut akan kehilangan elemen menariknya. Begitu halnya dengan retargeting. Lakukan rotasi atau pergantian konten terhadap iklan Anda. Pancing rasa penasaran target audiens agar mereka tertarik untuk kembali mengunjungi website Anda.


Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menerapkan retargeting sebagai strategi marketing Anda. Anda bisa menggunakan platform dari online advertising untuk membuat iklan retargeting. Sejauh ini, Google AdWords masih menjadi yang paling populer. Website populer seperti Kompas dan 21Cineplex pun turut menggunakannya. Semoga bermanfaat!

Sumber: Marketing Land, eConsultancy, Hubstop Blog