Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disini
Penggunaan dompet digital, atau dikenal sebagai e-wallet, begitu populer sebagai salah satu metode transaksi nontunai di Indonesia. Dilansir dari Katadata, hasil riset dari RedSeer menunjukkan bahwa sebanyak 29% transaksi e-commerce di tanah air dilakukan dengan dompet digital. Jumlah ini membuat Indonesia jadi negara tertinggi di Asia Tenggara yang menggunakan dompet digital untuk transaksi di e-commerce.
Menariknya, kehadiran dompet digital juga kerap disamakan dengan uang elektronik atau e-money. Supaya tidak tertukar, mari berkenalan lebih jauh dengan e-wallet serta bedanya dari e-money!
Dompet digital atau dompet elektronik adalah aplikasi untuk melakukan berbagai transaksi keuangan dengan menggunakan saldo uang yang tersimpan di dalamnya. Mirip seperti dompet fisik yang menyimpan uang tunai, aplikasi ini berfungsi sebagai dompet digital untuk menyimpan uang dalam bentuk saldo.
Jadi, saldo uang yang tersimpan dalam dompet digital pun dapat dipakai untuk transaksi di masa mendatang. Jenis transaksinya sendiri cukup beragam; mulai dari bayar tagihan bulanan seperti listrik dan BPJS Kesehatan, beli tiket bioskop, pulsa, paket data, belanja online, hingga investasi.
Dompet digital memiliki cara kerja yang simpel, dan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan lain di balik popularitasnya. Untuk bisa menggunakan dompet digital, pengguna harus download aplikasinya dan membuat akun terlebih dulu. Tiap aplikasi biasanya menyediakan panduan pembuatan akun yang mudah diikuti.
Jika akun sudah aktif, lakukan top up atau pengisian saldo melalui metode yang disediakan. Setelah itu, dompet digital sudah bisa dipakai untuk melakukan transaksi online maupun offline. Untuk transaksi online, Anda dapat meminta pelanggan untuk memilih e-wallet sebagai tipe pembayaran. Sedangkan untuk transaksi offline, sediakan kode QR yang bisa di-scan pelanggan untuk melakukan pembayaran.
Baca juga: Sistem Pembayaran Online yang Aman untuk Kebutuhan Bisnis Anda
Kehadiran dompet digital tidak hanya memudahkan pelanggan dalam melakukan berbagai transaksi. Dari sisi pelaku bisnis, teknologi finansial satu ini juga memberikan sejumlah manfaat tersendiri, yaitu:
Dengan menyediakan dompet digital sebagai salah satu metode pembayaran, Anda bisa melakukan transaksi dengan lebih mudah dan cepat. Pelanggan tidak perlu repot menyiapkan uang tunai, dan Anda juga tidak harus pusing memikirkan uang kembalian.
Pada penggunaan dompet digital, uang yang Anda terima juga akan berbentuk digital atau elektronik. Hal ini dapat membantu Anda untuk menyimpan uang dengan aman. Anda jadi tidak was-was memikirkan uang tunai dalam jumlah banyak yang tersimpan di laci kasir atau kantor.
Terlebih, keamanan dompet digital juga ditunjang dengan sistem akses yang cukup ketat. Umumnya, Anda harus memasukkan password, PIN, atau data biometrik seperti fingerprint untuk bisa mengakses aplikasi dompet digital dan melakukan transaksi.
Jika hanya menyediakan pembayaran dengan uang tunai, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk menerima uang palsu. Namun, risiko ini bisa dihindari dengan menyediakan metode pembayaran dompet digital. Uang yang Anda terima sudah pasti legit dan aman karena berwujud nontunai dalam bentuk saldo.
Kini, para penyedia layanan dompet digital cukup sering menawarkan aneka promo menarik untuk pelanggan yang melakukan transaksi dengan e-wallet mereka. Contohnya adalah cashback dalam bentuk poin, potongan harga, hingga diskon ongkos kirim.
Tidak hanya menguntungkan pelanggan, berbagai penawaran promo tersebut juga dapat membantu meningkatkan penjualan pemilik bisnis. Jika Anda menerima pembayaran dengan dompet digital yang menawarkan promo, tentunya para pelanggan akan lebih tertarik untuk membeli produk dengan menggunakan dompet digital tersebut.
Aplikasi dompet digital dilengkapi dengan banyak fitur untuk memudahkan para penggunanya dalam bertransaksi. Selain fitur tarik tunai dan transfer ke bank seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, aplikasi dompet digital juga umumnya memiliki fitur History yang mencatat seluruh riwayat transaksi secara otomatis. Dengan fitur ini, Anda bisa lebih mudah melacak setiap pemasukan dan pengeluaran yang terjadi melalui dompet digital.
Sama seperti uang fisik, uang atau saldo dalam dompet digital juga bisa Anda gunakan untuk berbagai jenis transaksi atau pembayaran. Misalnya, Anda dapat transfer saldo dompet digital untuk melunasi tagihan vendor, mengingat aplikasi e-wallet bisa dipakai untuk transfer ke sesama akun maupun rekening bank.
Tentu tak hanya itu, masih banyak jenis pembayaran lain yang juga bisa Anda lakukan dengan dompet digital. Beberapa contohnya adalah membeli peralatan kantor, membayar biaya operasional seperti tagihan sewa gedung dan listrik, hingga membayar gaji para karyawan.
Selain dompet digital, ada satu metode pembayaran digital yang sebetulnya juga tidak kalah populer, yaitu e-money. Namanya memang terdengar mirip dengan e-wallet, dan bahkan banyak orang yang menganggap keduanya sama. Padahal, dompet digital dan e-money memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika dilihat dari berbagai faktor berikut ini.
Baca juga: Apa Itu E-Money? Dan Mengapa Bisnis Anda Perlu Menyediakannya
Meskipun sama-sama bersifat elektronik, dompet digital dan e-money ternyata memiliki teknologi yang agak berbeda. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dompet digital hadir dalam bentuk aplikasi mobile yang menyimpan uang elektronik dalam bentuk saldo. Nah, teknologi dompet digital ini dijalankan dengan berbasis pada server. Itulah kenapa pada umumnya, pengguna membutuhkan koneksi internet untuk bisa mengakses aplikasi dompet digital.
Karakteristik tersebut berbeda dari e-money yang menggunakan chip sebagai basisnya. Chip ini ditanamkan pada sebuah kartu yang menyimpan uang elektronik di dalamnya. Dengan kata lain, e-money hadir dalam bentuk kartu fisik sehingga bisa dipegang, sedangkan dompet digital bersifat “tertanam” dalam aplikasi mobile di smartphone masing-masing pengguna.
Untuk melakukan transaksi atau pembayaran dengan e-money, biasanya kartu e-money akan di-tap pada sebuah mesin khusus dan setelah itu saldo uang elektronik akan berkurang. Di zaman sekarang, e-money masih sering dipakai untuk transaksi yang melibatkan transportasi, seperti saat naik kereta, busway, atau bayar di jalan tol.
Jika merujuk kembali pada cara kerja e-wallet yang telah dibahas di atas, jelas sekali bahwa pengguna harus melakukan registrasi akun terlebih dulu sebelum bisa menggunakan aplikasi dompet digital.
Bahkan, beberapa penyedia layanan juga mengharuskan pengguna untuk foto selfie dan KTP sebagai bagian dari proses verifikasi akun. Tujuannya untuk memeriksa keaslian identitas pengguna supaya risiko fraud seperti pencurian akun bisa dihindari. Sebagai gantinya, biasanya pengguna akan mendapat akses ke berbagai fitur premium di dalam aplikasi.
Hal seperti itu tidak akan Anda temukan pada penggunaan e-money. Metode pembayaran digital satu ini bisa Anda gunakan tanpa perlu daftar akun maupun registrasi. Masyarakat bisa langsung membeli kartu e-money yang kini banyak dijual di berbagai supermarket atau merchant tertentu. Kartu baru tersebut bahkan telah memiliki saldo sehingga bisa langsung dipakai untuk melakukan transaksi.
Adanya saldo dalam bentuk uang elektronik menjadi kesamaan dari dompet digital dan e-money. Bahkan untuk top up atau isi ulang saldo keduanya, cara yang dibutuhkan tidak jauh berbeda. Anda dapat top up saldo dompet digital maupun e-money melalui bank yang bekerja sama, perusahaan penerbit, hingga berbagai merchant terpilih.
Namun, pengisian saldo untuk dompet digital bisa dibilang lebih beragam karena biasanya ia tidak terikat pada satu bank tertentu. Sementara itu, mayoritas e-money di Indonesia diterbitkan oleh lembaga bank. Hal ini membuat para pengguna hanya dapat melakukan pengisian saldo melalui bank penerbit e-money tersebut.
Terkait faktor kegunaan, baik e-wallet dan e-money sama-sama memiliki daya tarik tersendiri. Untuk e-wallet, awalnya ia memang dihadirkan untuk fokus pada transaksi online, sehingga segmentasinya pun saat itu cenderung ditujukan bagi para penikmat online shopping. Tapi sekarang, transaksi dengan dompet digital sudah bisa dilakukan di berbagai merchant offline berkat adanya teknologi scan kode QR. Alhasil, jangkauan penggunaan dompet digital pun semakin melebar.
Namun, memang, pengguna harus mengunduh aplikasi khusus untuk bisa menggunakan dompet digital. Di satu sisi, hal ini mengurangi aksesibilitas dompet digital karena belum semua orang memiliki smartphone yang dapat memfasilitasi hal tersebut. Sedangkan di sisi lain, hal tersebut juga menambah nilai efisiensi karena pengguna hanya perlu membuka smartphone untuk menggunakan dompet digital—tanpa perlu tambahan media lain seperti kartu.
Sementara itu, e-money hadir dalam bentuk kartu berbasis chip, sehingga pengguna harus menyiapkan ruang tambahan untuk menyimpannya dengan aman. E-money bisa digunakan di berbagai tempat yang memiliki mesin pembaca khusus, seperti gerbang tol, parkir, hingga pembayaran transportasi umum.
Karena tidak membutuhkan aplikasi dan smartphone, aksesibilitas e-money dapat dibilang lebih tinggi daripada dompet digital. Pengguna bisa membeli kartu fisik e-money di supermarket atau merchant tertentu, kemudian langsung memakai saldo di dalamnya untuk melakukan berbagai transaksi. Terlebih, transaksi e-money juga tidak butuh koneksi internet sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Sebagai pelaku bisnis, pemasukan yang Anda dapat dari penjualan produk bisa begitu besar, terutama jika memasuki masa peak season. Untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, penggunaan dompet digital merupakan keputusan tepat karena memiliki batasan saldo maksimum yang lebih banyak daripada e-money.
Tiap penyedia dompet digital mungkin menetapkan jumlah limit saldo maksimum yang berbeda, tapi umumnya Anda bisa menyimpan saldo hingga Rp20 juta di e-wallet. Sedangkan untuk e-money, jumlah saldo maksimum yang bisa Anda simpan adalah Rp2 juta jika merujuk pada kebijakan Bank Indonesia (BI).
Mengingat tingginya popularitas dompet digital di Indonesia, tidak mengherankan jika saat ini muncul banyak penyedia layanannya. Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu mengetahui berbagai e-wallet populer di Indonesia agar bisa menyediakan metode pembayaran yang memudahkan pelanggan Anda.
Pertama kali berdiri pada 2016, saat itu GoPay hadir untuk memfasilitasi pembayaran bagi layanan aplikasi Gojek. Dua tahun berikutnya, tepatnya pada 2018, GoPay mengakuisisi tiga perusahaan financial technology demi memperluas layanan ke lebih banyak merchant online dan offline. Tidak berhenti sampai sini, GoPay juga bekerja sama dengan Bank Jago pada 2020 untuk memberi kemudahan bagi pengguna dalam membuka rekening.
Memasuki tahun 2021, GoPay resmi hadir di Tokopedia sekaligus meluncurkan program poin loyalitas bernama GoPay Coins untuk ekosistem GoTo. Pada 2023, kini GoPay telah memiliki aplikasi dompet digital sendiri, sehingga pengguna bisa mengakses saldo GoPay mereka tanpa perlu membuka aplikasi Gojek seperti sebelumnya. Dengan peluncuran aplikasi baru ini, GoPay berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan ke semua lapisan masyarakat.
Terbukti, laporan bertajuk ‘E-wallet Industry Outlook 2023’ dari Insight Asia mengungkapkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi dompet digital (71%) memakai platform GoPay. Pencapaian ini tidak terlepas dari keragaman fitur yang disediakan GoPay untuk memudahkan para penggunanya. Selain fitur wajib seperti transfer sald, aneka pembayaran, dan laporan transaksi, GoPay juga menyediakan layanan pinjaman bernama GoPay Pinjam dan GoPay Later.
Melalui GoPay Pinjam, Anda bisa mendapatkan pinjaman dana hingga limit Rp15 juta dalam waktu cepat. Sementara itu, GoPay Later memungkinkan Anda untuk menyicil pembayaran di GoFood, Tokopedia, hingga berbagai merchant online dan offline dengan limit Rp30 juta dan cicilan sampai 12 kali. Keduanya telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga aman.
Baca juga: Aplikasi Karya Anak Bangsa ini Memimpin Pasar E-Wallet Indonesia
Aplikasi e-wallet lain yang juga bisa Anda temukan di Indonesia adalah DANA. Didirikan sejak 2018, dulu DANA hanya fokus menyediakan layanan untuk end-user. Kini, DANA telah memiliki layanan khusus untuk membantu pelaku bisnis mengintegrasikan ekosistem DANA ke merchant mereka. Sampai tahun 2023 ini, tercatat sudah ada lebih dari 3.000 merchant yang menyediakan metode pembayaran dengan DANA.
ShopeePay adalah dompet digital yang awalnya hadir untuk mendukung transaksi di platform marketplace Shopee. Sekarang, ShopeePay juga sudah bisa digunakan untuk bertransaksi di berbagai merchant online dan offline. Untuk menyediakan metode pembayaran ShopeePay pada bisnis, Anda perlu melakukan registrasi melalui aplikasi Shopee Partner terlebih dulu.
OVO adalah aplikasi dompet digital yang dikembangkan oleh PT Visioner Internasional pada 2017. Kala itu, OVO hadir sebagai metode pembayaran nontunai untuk aplikasi Grab. Namun, saat ini OVO telah berkembang menjadi e-wallet yang bisa digunakan di lebih dari 60.000 merchant online dan offline di Indonesia.
Ketika resmi hadir di Indonesia pada 2007 silam, Doku memperkenalkan diri sebagai perusahaan financial technology yang fokus pada pembayaran elektronik dan manajemen risiko. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang, dompet digital Doku pun resmi diluncurkan pada 2013.
Sebelum resmi berubah nama menjadi LinkAja pada 2019, aplikasi dompet digital satu ini lebih dikenal dengan nama TCASH (Telkomsel Cash). LinkAja adalah produk penyedia layanan pembayaran berbasis server dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), yakni gabungan dari 10 anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sesuai namanya, Jenius Pay merupakan aplikasi e-wallet yang bisa diakses melalui aplikasi Jenius. Jenius sendiri adalah layanan perbankan digital dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Selain melakukan transaksi melalui scan kode QR, pembayaran dengan Jenius Pay juga bisa dilakukan dengan fitur $Cashtag, yakni semacam username yang dimiliki masing-masing pengguna.
E-wallet adalah aplikasi dompet digital yang memungkinkan pelanggan Anda untuk melakukan transaksi secara mudah dan cepat menggunakan saldo nontunai. Karena itu, sediakan metode pembayaran dompet digital untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi pelanggan.
Namun, mengingat masih ada banyak metode pembayaran lain yang menjadi favorit pelanggan, tentu akan lebih baik jika Anda menyediakan metode pembayaran lengkap dengan sistem payment gateway Midtrans. Midtrans menyediakan 24 metode pembayaran online dan offline melalui satu pintu, tentunya dengan integrasi yang mudah dan aman. Daftar Midtrans sekarang juga untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Anda!