Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
25 May

Cara Menghilangkan Bias yang Mempengaruhi Keputusan Rekrutmen Anda

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view3198Views

rekrutmen

Proses rekrutmen adalah salah satu hal penting dalam mengembangkan bisnis Anda. Lebih penting lagi, bagaimana Anda dapat merekrut pegawai yang berkualitas. Keberagaman dalam proses rekrutmen merupakan salah satu faktor untuk memperkokoh tim dalam bisnis Anda. Oleh karena itu banyak bisnis yang memiliki sistem rekrutmen berdasarkan keberagaman tersebut.

Secara sadar atau tidak, setiap HR manager atau interviewer memiliki prasangka tertentu ketika melakukan proses rekrutmen. Prasangka ini tidak dapat dihindari namun dapat dikurangi jika Anda mengenal jenisnya. Prasangka ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan kesempatan setiap kandidat, karena belum tentu prasangka yang Anda miliki terbukti benar. Kenali prasangka yang biasa terjadi dalam proses rekrutmen ini dan dapat mempengaruhi keputusan akhir Anda:

Prasangka konfirmasi

Prasangka ini merupakan hal alami manusia ketika Anda mendapatkan satu informasi mengenai kandidat, misalnya informasi sekolah dan jurusan. Akibat informasi tersebut Anda memiliki prasangka terhadap kandidat tersebut dan mencoba untuk membuktikannya. Setiap interviewer harus mengurangi prasangka ini, karena informasi yang didapatkan hanya sebagian dan bisa mengakibatkan hilangkan kesempatan untuk mendapatkan kandidat yang tepat untuk perusahaan.

Heuristis efektif

Prasangka ini terjadi ketika Anda menilai seseorang berdasarkan apa yang mereka tampilkan. Misalnya Anda meremehkan seseorang yang memiliki tato, atau menganggap bahwa orang yang memiliki obesitas tidak mampu memimpin tim Anda. Prasangka ini harus dihindari karena Anda tidak mementingkan kemampuan dan pengetahuan yang kandidat miliki.

Ekspektasi berlebihan

Prasangka ini terjadi ketika Anda memiliki ekspektasi yang berlebihan kepada satu kandidat setelah melakukan investigasi terhadap kandidat terlebih dahulu. Sehingga Anda tidak menaruh perhatian kepada hal-hal yang aneh atau mengganjal ketika proses interview berjalan. Anda merasa bahwa kandidat tersebut adalah yang paling tepat diantara yang lain, namun bisa jadi Anda salah bukan?

Intuisi

Intuisi merupakan gabungan dari pengalaman, inteligensi dan kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan. Intuisi sulit untuk diubah karena bisa jadi prasangka Anda benar atau benar-benar salah. Intuisi ini dapat dibentuk setelah Anda melakukan proses rekrutmen bertahun-tahun.


Setelah Anda mengetahui jenis prasangka yang biasa terjadi dalam proses rekrutmen, kini Anda harus mengetahui bagaimana caranya agar prasangka tersebut dikurangi dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua kandidat:

Standarisasi proses rekrutmen

Standar diperlukan dalam proses rekrutmen, mulai dari standar pertanyaan hingga tempat yang digunakan. Jangan sampai Anda melakukan interview dengan cara beragam misalnya melalui telepon atau Skype sedangkan kandidat lainnya bertemu secara langsung.

Buat catatan tertulis

Selama proses interview berlangsung, buat catatan yang berguna mengenai sikap atau jawaban dari kandidat tersebut. Jangan mengandalkan ingatan Anda karena ingatan manusia bisa menjadi salah. Catatan tersebut bisa Anda gunakan untuk mempertimbangkan keputusan terhadap kandidat yang ada.

Gunakan rubrik

Rubrik digunakan untuk mengukur kualifikasi dan kecocokan kandidat terhadap lowongan pekerjaan tertentu. Rubrik bisa berupa angka yang menilai kemampuan mereka sehingga Anda tidak terjebak atas prasangka atau ekspektasi berlebihan terhadap satu kandidat.

Berikan alasan dalam setiap keputusan

Alasan tersebut bisa Anda dapatkan dari catatan yang ditulis selama proses interview berlangsung. Selain itu Anda pun bisa meminta pendapat orang lain mengenai kualifikasi kandidat tersebut. Pendapat orang lain bisa menjadi penting untuk mengurangi prasangka yang Anda miliki saat itu.


Memang sulit untuk menghilangkan prasangka dalam proses rekrutmen. Namun dengan menggunakan cara-cara tertentu dan standarisasi terhadap proses rekrutmen yang ada bisa membantu untuk menguranginya.

Semoga bermanfaat!

Sumber: We Pow, themuse