Banyak hal yang telah banyak hal ‘terpaksa’ berubah mengikuti perkembangan zaman dalam dunia bisnis, termasuk di antaranya teknik dalam pemasaran. Dulu, kita sangat akrab dengan poster-poster yang banyak ditempel di dinding sepanjang jalan atau flyer yang dibagikan. Biaya yang dikeluarkan untuk mencetak dan penyebarannya tak sedikit, namun hasilnya belum tentu sepadan, bahkan, tak jarang kertas-kertas ini hanya menjadi sampah.
Di era serba digital ini, teknik pemasaran yang bisa kita terapkan, semakin beragam dan relatif lebih mudah, baik dari sisi pengerjaannya mau pun pencapaiannya. Salah satunya adalah dengan viral marketing, yaitu teknik pemasaran yang mendorong seseorang untuk menyampaikan (menyebarkan) pesan ke orang lain. Teknik ini, jika dilakukan dengan tepat, akan menghasilkan snowball effect dengan cepat. Dikatakan viral, karena teknik ini dikelola sedemikian rupa, agar pesan yang ingin Anda sampaikan, terus menyebar, ‘mewabah’ dan ‘menular’, dari satu orang ke orang lainnya, layaknya virus.
Apa langkah selanjutanya? Mulailah membuat konten viral. Bentuk konten yang biasanya digunakan adalah gambar (foto), video atau infografik yang menarik. Apa saja faktor yang mempengaruhi viral konten ini?
Melibatkan sisi emosional
Atau mengena. Baik secara positif maupun negatif, konten yang mampu mengenai sisi emosional seseorang, biasanya mendorongnya untuk kembali menyebarkan pesan tersebut. Jika Anda sering memerhatikan iklan-iklan yang beredar di Thailand, mereka seringkali menciptakan video yang mampu membangkitkan emosi seseorang.
Contohnya adalah campaign #ChooseBeautiful oleh Dove berikut, yang melibatkan sisi emosional wanita yang memiliki rasa rendah diri untuk berani percaya bahwa diri mereka cantik.
Unsur kejutan
Hal ini juga dikenal dengan istilah ‘wow factor’. Sebagai contoh, sebuah toko pernah membuat kejutan untuk para pelanggannya. Ketika sedang sibuk berbelanja, tiba-tiba pelanggan mendapatkan pengumuman, jika mereka mendapatkan diskon untuk barang yang mereka beli dalam waktu setengah jam. Sontak, semua pelanggan berebut barang. Hal ini kemudian menjadi bahan obrolan para pengunjung dengan orang-orang di sekitarnya.
Salah satu yang hampir selalu sukses menerapkan "wow factor" pada campaignnya adalah Coca Cola. Campaign viral Coca Cola terbaru adalah membuat produk Coca Cola secara personalized dengan memungkinkan konsumen untuk mencetak label nama yang akan ditempelkan ke produk Coca Cola tersebut. Campaign tersebut sukses menciptakan efek viral dengan banyaknya konsumen yang menyebarkannya melalui social media mereka.
Provokatif dan persuasif
Konten ini dimaksudkan untuk mengajak khalayak untuk melakukan hal tertentu.
Salah satu contohnya adalah Starbucks, yang memberikan kopi gratis kepada konsumen yang vote pada pemilihan presiden. Selain efek viral yang didapatkan luas, Starbucks juga meningkatkan image brandnya sebagai brand yang peduli terhadap Indonesia, sekaligus meningkatkan kemungkinan akuisisi konsumen yang belum pernah mencoba Starbucks sebelumnya.
Bermanfaat
Konten mestilah yang memiliki manfaat, banyak dicari (dibutuhkan), bisa diterapkan dalam keseharian dan mengedukasi.
Unsur humor
Sisipkan sesuatu yang menghibur.
Timing yang tepat
Hal ini sama dengan pola penyebaran berita, jika sudah lewat masanya, maka potensi untuk dilihat oleh khalayak akan semakin menurun. Selain itu, menerbitkan konten Anda pada peak hours juga bisa membantu. Dengan topik yang tepat di saat yang tepat akan menimbulkan efek impulsif bagi pemirsa untuk menyebarkan konten tersebut.
Sebagai contoh, video yang diciptakan oleh tim Kokbisa mencapai status viral di dalam negeri karena mereka berhasil menerapkan timing yang tepat untuk salah satu video mereka dengan salah satu tema yang sedang terkenal saat itu yaitu naiknya nilai Dollar yang sangat signifikan terhadap Rupiah.
Jelas dan menarik.
Konten mesti menyampaikan pesan dengan jelas, padat dan mudah dimengerti.
Tentu saja Anda tidak bisa menggabungkan semua unsur di atas, sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Hal-hal lain yang patut diperhitungkan, adalah dengarkan dan ketahui apa yang sekiranya menjadi minat orang banyak atau target audience tertentu. Berikan pelayanan yang lebih, happy and satisfied customer akan merekomendasikan produk atau toko online Anda pada orang lain. Manfaatkan fungsi dari social media untuk menerapkan viral marketing ini. Gunakan jasa public figure atau social influencer. Bila perlu, kombinasikan dengan teknik konvensional.
Intinya, dari pada Anda membuat puluhan konten dengan potensi share yang mungkin hanya mencapai angka ratusan, kenapa tidak membuat satu konten yang berpotensi di share hingga ribuan kali atau bahkan lebih. Tapi sudah pasti, realisasinya tidaklah semudah mengatakannya. Karena itu trial dan error diperlukan untuk melihat efek suatu konten promosi yang memberikan efek terbaik bagi publik.