Komunikasi yang terhambat karena adanya konflik antar pegawai tak hanya bisa menghambat pekerjaan mereka masing-masing, tetapi juga bisa berpotensi pada berkurangnya keuntungan perusahaan Anda. Sisi negatif ini juga pada akhirnya bisa berpengaruh pada banyak pihak, menciptakan lingkungan yang kurang kondusif untuk semua orang. Agar hal ini tak terjadi pada perusahaan Anda, lakukan beberapa tips berikut ini ketika terjadi konflik antar pegawai.
Dengar cerita kedua sisi
Hal utama yang harus Anda lakukan sebagai penengah dan pembantu penyelesaian konflik adalah mendengar dari dua sisi. Anda tak sebaiknya mengabaikan satu sisi atau berpihak pada satu orang saja. Dengan memahami masing-masing sisi, Anda bisa tahu sebenarnya apa yang terjadi. Bila perlu, minta bantuan orang ketiga untuk melihat apa sebenarnya yang terjadi. Sebaiknya, orang ketiga ini pun cukup netral dan tak berpihak pada satu sisi agar tidak ada bias.
Diskusikan secara langsung dengan orang-orang yang terlibat konflik dalam diskusi terbuka
Mendiskusikan hal ini dalam diskusi terbuka adalah hal yang cukup baik selama Anda sudah mendengar dari dua sisi. Anda pun bisa memberikan pandangan pada masalah ini di mana kedua pihak yang terlibat konflik mendengarnya secara langsung. Hasilnya, tak akan ada distorsi pendapat.
Jangan langsung mengambil kesimpulan agar tak terkesan memihak
Saat diskusi tersebut, Anda tak sebaiknya memotong pembicaraan dari pihak lain ketika Anda tak setuju dengannya. Hal ini bisa membuat pihak tersebut mengambil kesimpulan bahwa Anda memihak. Biarkan kedua belah pihak selesai berbicara terlebih dahulu, baru Anda mulai masuk setelahnya.
Tidak menilai seseorang terlebih dahulu
Anda pun tak sebaiknya menyelesaikan masalah dengan cara menilai orang tersebut karena hal-hal yang ia lakukan sebelumnya. Meski ia sempat berbuat salah dulu, bukan berarti saat ini dia yang salah. Sebisa mungkin jadilah orang yang objektif sehingga kedua belah pihak bisa merasa puas dengan hasil yang Anda berikan.
Terapkan win-win solution
Ya, win-win solution itu adalah hal yang bisa dilakukan selama Anda bisa menjadi mediator yang baik dalam mengatasi konflik ini. Perhatikan dengan baik sebenarnya apa yang mereka inginkan. Namun, ketika hal yang mereka inginkan adalah agar salah satu orang tersingkir dari perusahaan tersebut, sebaiknya Anda tak kabulkan itu selama hal tersebut tidak memiliki alasan yang kuat dan valid.
Tidak perlu selalu harus ikut campur
Anda tentu harus melihat mana permasalahan yang harus diinterverensi dan mana yang tidak. Konflik itu biasa, banyak kepala tentu saja makin banyak konflik. Tetapi ada saatnya Anda tidak perlu ikut campur, apalagi soal masalah pribadi. Namun, bila hal ini menyangkut perusahaan dan sudah menjadi besar, barulah Anda boleh masuk menjadi penengah untuk hal ini.
Sebagai atasan, Anda harus bisa menilai mana konflik yang sebaiknya Anda masuki mana yang tidak. Pegawai Anda adalah orang dewasa yang seharusnya sudah paham mana yang harusnya di bawa ke pekerjaan mana yang tidak. Namun, bila mereka mulai membesar-besarkan masalah yang kecil, ada baiknya Anda untuk sedikit ikut campur di dalamnya.
Menegur mereka yang sedang berkonflik, apalagi di jam kerja, juga bisa menjadi hal yang baik untuk menunjukkan ketegasan Anda. Bila memang masalah ini adalah hal pribadi, Anda bisa menyarankan mereka untuk melakukannya di luar agar tidak mengganggu teman lainnya yang bekerja dengan serius.
Semoga bermanfaat!
Sumber: Training Business Management Daily, STARTUP DONUT