Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
26 Aug

Apa Itu Omset dan Bagaimana Cara Meningkatkannya supaya Lebih Untung?

Admin

by Admin

view19728Views

Apa Itu Omset dan Bagaimana Cara Meningkatkannya supaya Lebih Untung? - Omset mengalami kenaikan, tapi ternyata keuntungan atau laba perusahaan justru menurun dibanding periode sebelumnya. Kira-kira, apakah Anda pernah membayangkan situasi serupa? Atau justru, Anda sendiri pernah mengalaminya?

Sebelum membahas lebih lanjut, pertama-tama, mari kita pahami dulu apa itu omset dan apa sebenarnya perbedaannya dengan laba? Baca terus penjelasannya berikut ini, ya.

Apa Itu Omset?


Thumbnail-Mengapa-dalam-Kegiatan-Usaha-Perlu-Diadakan-Strategi-Promosi-yang-Tepat
Selama menjalankan bisnis konveksi 3 tahun belakangan, Yunus harus mengalami bisnis yang pasang surut. Terlebih lagi, dampak pandemi pun tak bisa dibendung. Omset memang mengalami kenaikan, tapi ternyata setelah dihitung-hitung, keuntungan atau laba yang dihasilkan Yunus justru menurun. Mengapa bisa demikian?

Pada dasarnya, dalam menjalankan sebuah bisnis, ada banyak istilah penting yang harus Anda pahami. Beberapa istilah dalam usaha kerap disalahartikan dan dianggap sama. Salah satunya adalah pengertian omset yang sering disamakan dengan profit.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, omset sendiri sebenarnya merupakan bentuk tidak baku dari omzet. Namun lebih lanjut lagi, sebenarnya apa itu omset?

Omset atau yang dalam bahasa Inggris disebut revenue merupakan uang yang dihasilkan oleh perusahaan dari kegiatan operasional bisnis normal selama periode tertentu. Nilainya dihitung dari harga penjualan rata-rata dikalikan dengan jumlah item yang terjual.

Di sisi lain, omset juga bisa disebut dengan penghasilan kotor atau bruto. Artinya, nilai yang Anda dapatkan dan hitung sebagai omset tersebut belum dikurangi HPP (Harga Pokok Penjualan) dan biaya operasional lain seperti gaji karyawan, membayar listrik air, atau lain sebagainya.

Perhitungan omset biasanya digunakan untuk mengelompokkan skala usaha, baik skala kecil, menengah, maupun besar. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa nilai yang didapat dari omset tidaklah menggambarkan laba bersih dari sebuah bisnis.


Cara Menghitung Omset Bisnis

Untuk mengetahui besaran omset bisnis, Anda harus memiliki data terkait jumlah produk yang terjual sekaligus harga jualnya. Selanjutnya, kalikan jumlahnya dengan harga jual per produknya.

Omset = Jumlah Produk yang Terjual x Harga Jual Per Produk

Misalnya, hari ini produk minuman di usaha Anda berhasil terjual 100 produk dengan harga jual per produknya adalah Rp15.000. Maka perhitungan omset selama periode hari itu adalah sebagai berikut:

100 x Rp15.000 = Rp1.500.000

Penghitungan omset bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai rentang periode, tergantung kebutuhan Anda. Anda bisa menghitungnya per hari, per minggu, per kuartal, per semester, atau per tahun.


Apa Itu Omset dan Bedanya dengan Profit


keuangan-bisnis
Setelah mengetahui apa itu omset, kita baru bisa menemukan perbedaannya dengan profit atau laba bisnis. Profit atau laba bersih perusahaan merupakan total uang yang diperoleh dari seluruh penjualan setelah nilainya dikurangi dengan HPP (Harga Pokok Penjualan) dan biaya operasional lainnya.

Kalau nilai total penjualan yang Anda peroleh lebih besar dari pada nilai yang dikeluarkan, artinya bisnis Anda untung. Akan tetapi jika nilai pengeluarannya lebih besar dari total perolehan penjualan, artinya usaha Anda merugi.

Pertanyaannya kemudian, apa yang membedakan omset dari profit? Nah, secara umum, setidaknya ada 3 poin yang membedakan omset dari profit yakni:

1. Perbedaan cara menghitung

Nilai omset didapat dari seluruh barang yang terjual dikali harga per barang. Sementara nilai profit adalah nilai omset yang sudah dikurangi biaya operasional lain yang dikeluarkan.

2. Perbedaan posisi pada laporan laba rugi perusahaan

Omset berada di baris paling atas karena masih harus dikurangi dengan biaya operasional ataupun kredit (piutang). Sementara profit berada di kolom paling akhir, karena nilainya sudah bersih.

3. Perbedaan manfaat

Omset berguna untuk menentukan skala bisnis serta kemampuan perusahaan dalam menjual produk untuk kemudian membuat strategi penjualan yang lebih baik. Sementara itu, profit menunjukkan kemampuan perusahaan Anda dalam menghasilkan keuntungan. Ini sangat penting untuk menarik minat investor. Semakin besar laba yang Anda dapatkan, semakin besar kemungkinan investor tertarik menanamkan modal.


Tips Meningkatkan Omset Bisnis


laporan-penjualan-bisnis
Setelah mengetahui apa itu omset, Anda tentu ingin tahu bagaimana cara meningkatkannya. Meski tidak selalu berlaku untuk semua kasus, biasanya kenaikan omset bisnis juga diikuti dengan naiknya profit perusahaan. Simak beberapa tips meningkatkan omset bisnis berikut ini!

1. Pergiat aktivitas marketing

Pemasaran atau marketing yang baik adalah kunci penting dalam meningkatkan penjualan. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran. Mulai dengan beriklan di berbagai media, ikut pameran dan bazar, serta berpromosi lewat media sosial.

Anggap saja tingkat konversi adalah 1%. Artinya untuk bisa mendapatkan 1 penjualan, Anda harus berpromosi kepada 100 orang. Kalau Anda ingin menjual lebih banyak barang lagi, lakukan promosi ke lebih banyak konsumen potensial untuk meraihnya.

2. Tingkatkan kualitas produk dan layanan

Jika Anda merasa ada produk pesaing yang lebih laris dari produk Anda, cobalah untuk mencari tahu apa yang menjadi kelebihan produk pesaing tersebut. Umumnya, pesaing bisa unggul dalam dua hal. Pertama adalah kualitas produk dan kedua adalah kualitas layanan. Agar Anda bisa melampaui kompetitor, maka yang harus Anda lakukan adalah meningkatkan kualitas produk dan layanan.

Peningkatan kualitas layanan meliputi bagaimana cara Anda merespons pesanan atau pertanyaan calon pembeli, hingga cara pengemasan yang baik. Pastikan Anda memiliki customer service andal yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan calon konsumen dengan cepat agar mereka tidak beralih ke pesaing Anda.

Di sisi lain, peningkatan kualitas produk mencakup bagaimana cara Anda menghadirkan nilai produk yang sebanding antara harga dan kualitas yang diperoleh. Dengan begitu, pelanggan akan tertarik untuk membeli produk Anda karena merasa uang yang mereka keluarkan beroleh produk yang terbaik.

3. Pertahankan pelanggan lama

Meskipun mendapatkan pelanggan baru itu penting, jangan lupa bahwa konsumen lama yang loyal juga tidak kalah penting. Konsumen loyal adalah orang-orang yang akan terus melakukan pembelian bahkan berpeluang mempromosikan produk Anda kepada orang lain yang mereka kenal.

Lantas, bagaimana cara mempertahankan pelanggan lama?

Pertama, berikan apresiasi. Misal, dengan menyertakan kupon diskon untuk pembelian berikutnya. Kedua, buat mereka merasa istimewa dengan layanan yang humanis dan personal. Contohnya, bisa dengan mengucapkan selamat ulang tahun melalui email atau memberikan rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian. Dengan begitu, para pelanggan lama Anda akan menilai bahwa Anda menganggap mereka spesial.

Mengetahui apa itu omset dan perbedaannya dengan profit tentu bukan satu-satunya cara untuk mengembangkan bisnis. Cara lainnya, Anda juga perlu menyiapkan layanan pembayaran offline atau in-store payment dan online payment (untuk toko online) guna mempermudah transaksi pembayaran oleh pelanggan. 

Untuk alasan itu pulalah, Midtrans hadir sebagai solusi gerbang pembayaran untuk semua kebutuhan bisnis Anda. Kembangkan bisnis Anda bersama Midtrans dan tingkatkan omset serta profit usaha Anda, sekarang!

Tutorial Registrasi Midtrans - Perorangan


Tutorial Registrasi Midtrans - Badan Usaha

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail