Setiap bisnis pasti memiliki strategi akuisisi untuk menjangkau target konsumen baru dan retensi untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dalam jangka waktu panjang. Baik akuisisi atau retensi sama pentingnya bagi perkembangan bisnis Anda. Anda dapat menentukan mana yang ingin lebih difokuskan dari kedua hal tersebut namun tidak dapat menghilangkan salah satunya dari strategi marketing Anda. Untuk menentukan mana yang harus Anda fokuskan harus diperhatikan produk yang Anda jual dan tahapan siklus bisnis Anda.
Perhatikan gambar di bawah ini menjelaskan produk berdasarkan nilai produk dan frekuensi pembelian. Bisnis yang memiliki nilai produk tinggi memiliki Customer Lifetime Value (CLV) yang tinggi karena memiliki kesempatan tingkat pembelian berulang yang tinggi. Secara umum ketika Anda bergerak ke sebalah kanan gambar, Anda harus memperhatikan strategi retensi. Namun tetap saja kunci dari bisnis Anda adalah seimbang agar bisnis Anda tetap berjalan dengan lancar.
Selain produk, perhatikan juga siklus pertumbuhan bisnis Anda. Karena pertumbuhan untuk bisnis yang baru dimulai dengan bisnis yang sudah berjalan beberapa tahun tentu beda. Perhatikan timeline di bawah ini sebagai informasi bagi Anda untuk menentukan strategi bagi kelangsungan bisnis Anda.
Kini Anda dapat memanfaatkan contoh di bawah ini untuk menerapkan strategi retensi dan akusisi dalam menjalankan bisnis Anda.
Strategi Akuisisi
Google Adwords
Google Adwords membantu Anda dalam menentukan keywords yang tepat untuk target market yang tepat juga hal ini membantu menentukan pengeluaran bisnis Anda agar lebih efisien dalam menempatkan iklan melalui platform Google ataupun mengoptimasi SEO dari website atau blog Anda.
Social media mampu membuka akses Anda menuju konsumen Anda, juga membuka akses konsumen menuju bisnis Anda. Lakukan uji coba dalam berbagai channel social media dan tentukan social media mana yang dapat memberikan hasil bagi bisnis Anda. Ketika Anda mengetahuinya, Anda dapat menggunakannya sebagai channel untuk mempromosikan brand Anda dan membuat mereka untuk membeli produk Anda.
Content Marketing
Content marketing tidak memberikan hasil yang cepat seperti Social Media maupun Google Adwords, namun jika Anda berkomitmen untuk membangun konten yang sesuai Anda akan mendapatkan hasil yang luar biasa pada akhirnya. Konten membantu Anda dalam menciptakan persepsi positif pada brand toko online Anda terhadap target audiens Anda. Anda dapat terlihat sebagai ahli dalam bidang atau bisnis Anda dan ini mampu menarik konsumen untuk membeli produk di toko online Anda.
Strategi Retensi
Email Retensi
Email adalah cara yang paling mudah untuk menerapkan strategi retensi untuk meningkatkan frekuensi pembelian konsumen dan mengurangi konsumen yang hilang. Anda dapat mengirim email kepada konsumen Anda dengan memberikan penawaran atau promosi menarik untuk berbelanja di toko online Anda. Kirimkan juga email kepada konsumen Anda yang sudah lama tidak melakukan pembelian di toko online Anda. Hal ini bisa menjadi salah satu cara Anda baik dalam strategi akuisisi maupun retensi.
Program Loyalitas Konsumen
Program loyalitas konsumen adalah salah satu cara yang kuat untuk melakukan strategi retensi dalam eCommerce. Program ini tidak hanya untuk pembelian berulang konsumen, juga untuk program referensi konsumen atau sign up di toko online. Ketika konsumen mendapatkan poin dalam program ini, mereka mendapatkan switching cost yang harus mereka korbankan untuk pembelian selanjutnya. Hal ini menjadikan konsumen sulit untuk mengacuhkan value yang ditawarkan. Karena setiap konsumen bertambah value yang dimilikinya ketika melalukan pembelian berulang.
Support System
Support system membantu Anda dalam menyediakan informasi yang diperlukan konsumen dalam toko online Anda. Support system ini merupakan cara efektif dalam berkomunikasi dengan konsumen Anda dan bisa dilakukan ketika pre dan post program promosi yang berlangsung. Misalnya memiliki live chat atau help desk mengubah complain konsumen menjadi solusi bagi mereka. Jika Anda tanggap terhadap permasalahan konsumen dapat mengubah konsumen yang kecewa menjadi loyak konsumen atau repeat konsumen.
Sumber : Shopify