Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniBank Indonesia menerapkan gerakan nasional non tunai (GNNT) di Indonesia, dan menggunakan e-money adalah salah satu cara untuk mendukung gerakan tersebut. Alasan utama pemerintah terus mendorong penggunaan transaksi non tunai adalah untuk mengurangi penggunaan dan peredaran uang kartal. Selain berdampak positif terhadap keuangan negara, penggunaan alat pembayaran yang berbasis server, chip, atau dalam bentuk kartu ini memiliki banyak keunggulan. Apa saja?
Menggunakan e-money sangat mudah dan nyaman, pengguna e-money bisa menghemat waktu transaksi berbagai kegiatan pembayaran. Dengan e-money, pengguna dapat mengirim pembayaran massal ke sejumlah tujuan seperti pembayaran gaji karyawan. E-money juga sudah populer terkait keunggulan untuk membayar utilitas, layanan ponsel, hingga membayar barang dan jasa secara online dan offline. Transaksi menggunakan e-money yang sangat instan inilah yang membuat penggunaannya berpengaruh besar terhadap penghematan waktu transaksi.
Kemudahan menjadi salah satu keunggulan utama e-money. Selain memberi kemudahan dalam transaksi, penggunaan e-money juga memberikan kemudahan berupa barang fisiknya yang mudah dibawa. Pengguna e-money tidak perlu repot membawa kartu e-money, karena bentuknya yang tipis dan terbuat dari plastik memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk membawa alat pembayaran non tunai ini ke mana saja.
Hampir sama dengan sistem pulsa smartphone, e-money juga bisa diisi ulang saldonya. E-money yang bisa digunakan untuk pembayaran tol, pembayaran commuter line, hingga parkir di mall membutuhkan saldo yang cukup untuk melakukan fungsinya. Jadi, setiap kali pengguna e-money kekurangan saldo, yang perlu dilakukan hanyalah mengisi ulang saldo kartu e-money yang dimiliki. Bagaimana caranya? Lakukan saja pengisian ulang di minimarket terdekat.
Peredaran uang palsu hingga saat ini masih menjadi isu di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi peredaran uang palsu di tengah-tengah masyarakat. Selain memastikan keaslian uang, masyarakat juga bisa beralih menggunakan e-money sebagai alat pembayaran. Sebagai alat pembayaran non tunai, e-money terbukti secara lebih efektif mengurangi peredaran uang palsu di tengah masyarakat. Dengan menggunakan transaksi non tunai berupa e-money, masyarakat Indonesia saat ini tidak perlu lagi khawatir mengenai peredaran uang palsu.
Tidak sedikit kasus-kasus pidana yang disebabkan oleh uang, terutama uang tunai. Kasus pencopetan atau perampokan bisa dipicu oleh kebiasaan masyarakat membawa uang tunai dalam jumlah besar. Karena kebiasaan tersebut tidak aman, masyarakat Indonesia didorong untuk menggunakan e-money. Dengan menggunakan e-money, masyarakat sendiri mengurangi kebiasaan membawa uang tunai, khususnya dalam jumlah besar. Dengan begitu, tindak pidana yang dipicu oleh kebiasaan membawa uang tunai dalam jumlah besar dapat ditekan, bahkan dihilangkan.
Salah satu proses pembayaran yang memakan waktu cukup lama adalah menghitung uang kembalian. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang harus mengantre cukup lama karena proses menghitung dan memberikan uang kembalian yang memang lama, apalagi jika nominal uang kembaliannya unik. Apabila semakin banyak masyarakat menggunakan e-money, masalah ini bisa diatasi. Efisiensi dalam penggunaan e-money sendiri terjadi salah satunya saat melakukan transaksi, di mana pengguna e-money tak perlu repot menghitung uang kembalian.
Nah, itulah beberapa keunggulan yang dirasakan dari menggunakan e-money. Menawarkan banyak keunggulan, sudah pasti e-money harus dipertimbangkan dan digunakan untuk proses transaksi yang lebih mudah, cepat, dan nyaman. Semoga bermanfaat!
Sumber: OK Changer, Detik, Tshirt Bar ID