Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
29 Feb

5 Tren Penggunaan Media Sosial Perusahaan pada 2016

Veritrans Indonesia

by Veritrans Indonesia

view3604Views

aplikasi media sosial

Jumlah pengguna internet dan media sosial di dunia, semakin hari, semakin tinggi. SES penggunanya pun semakin melebar. Tua, muda, anak-anak, orang dewasa, pekerja kantoran atau pemilik bisnis rumahan, semua telah menggunakan internet dan media sosial. Hal ini tentunya turut memberikan dampak positif yang besar bagi dunia bisnis. Bisa dikatakan, semakin banyak perusahaan yang telah menggunakan media sosial, karena menyadari akan manfaatnya, salah satunya adalah meningkatkan penjualan. Berikut beberapa hal yang akan memicu berubahnya cara perusahaan dalam menggunakan media sosial tahun ini :

1. Tren penggunaan media sosial di tempat kerja

Ketika bekerja di perusahaan (kantor), untuk urusan pekerjaan biasanya Anda berkomunikasi via email, kan? Namun, bisa jadi komunikasi seperti ini justru ‘melelahkan’. Sebutlah, Anda turut menerima email yang tidak ditujukan untuk Anda, tapi Anda menerimanya karena email address Anda tertera di dalamnya. Tidak hanya sekali, namun berkali-kali dalam sehari. Nah, dengan adanya fitur chat pada media sosial, Anda bisa berkomunikasi dengan dengan rekan kerja, dengan lebih mudah dan lebih personal. Aplikasi seperti Slack terbukti telah memudahkan sistem kerja, menghasilkan lebih dari 1,25 juta pengguna aktif dalam waktu hanya dua tahun, dari NASA hingga kedai kopi lokal.

2. Menggunakan karyawan untuk membantu menyebarkan informasi

Hampir 80% dari bisnis saat ini memiliki tim media sosial khusus, namun masih banyak yang menghadapi kendala, misalnya, kesulitan mengumpulkan audiens, yang bisa berujung pada pesan perusahaan yang tidak tersampaikan dengan baik. Menggunakan jasa karyawannya sendiri untuk membantu menyebarkan informasi melalui akun-akun media sosial pribadi mereka, bisa Anda terapkan di perusahaan Anda. Jika dilakukan dengan trik yang benar, maka hasilnya sangat baik. Konten yang disebarluaskan oleh seseorang, akan memberikan efek viral yang lebih baik daripada bila di share langsung oleh perusahaan.

3. Penggunaan social messaging

Tahukah Anda? Ada hampir 4 miliar pengguna aktif aplikasi messaging di seluruh dunia, dari WhatsApp, Facebook Messenger, WeChat, hingga Kik. Penggunaan social messaging semakin marak dan bahkan melebihi penggunaan media sosial seperti Facebook atau Instagram. Lalu, apa manfaat hal ini bagi perusahaan? Social messaging bisa dimanfaatkan untuk kegiatan komunikasi perusahaan, misalnya sebagai customer service (untuk menyampaikan keluhan atau forum). Banyak pula dari online shop yang menggunakan social messaging untuk mempermudah penjualan mereka, atau sekadar wadah untuk tanya jawab dengan pelanggan. Social messaging juga kerap dijadikan sarana untuk pemasaran dan beriklan.

4. Meningkatnya kebutuhan beriklan melalui media sosial

Mungkin Anda sering memperhatikan, semakin banyak iklan yang Anda lihat pada akun-akun media sosial Anda. Hal ini bisa perusahaan Anda manfaatkan untuk mendapatkan keuntungan, dengan menyediakan layanan serupa. Beriklan melalui media sosial kini bisa dirancang semakin spesifik, bisa disesuaikan dengan target pasar yang ingin dituju, tidak hanya yang basic seperti umur dan jenis kelamin, tapi hingga penargetan yang lebih spesifik seperti interest, lokasi, kesamaan industri, dan masih banyak lagi.

Untuk alasan itulah, perusahaan secara signifikan meningkatkan iklan media sosial di tahun 2015, dengan peningkatan sebesar 33,5% menjadi hampir 24 milyar dollar. Figur yang sangat mengesankan apabila kita mempertimbangkan fakta bahwa hanya beberapa tahun yang lalu jumlah itu tidak ada sama sekali.

5. Maraknya penggunaan social video

Tahun lalu, penyebaran konten video harian di Facebook meningkat 2x lipat menjadi 8 milyar, Twitter meluncurkan aplikasi video pribadi, dan Snapchat melaporkan terdapat 6 milyar video views setiap harinya.

Walaupun statistik ini sangat luar biasa, masih banyak perusahaan yang ragu untuk masuk ke dalam ranah video karena 1 alasan : biaya shooting video yang tinggi. Namun dengan banyaknya alternatif di pasar, seperti format yang lebih pendek (Vine & Instagram Video), dan aplikasi video streaming seperti Periscope dam Meerkat, menawarkan kemudahan untuk memulai promosi melalui video.

Semoga bermanfaat!

Sumber : Hootsuite