Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
07 Nov

5 Tips Internal Linking untuk Mengoptimalkan SEO Website Anda

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view4871Views

internal linking

Internal linking merupakan salah satu strategi SEO yang menghubungkan sebuah halaman dari suatu website dengan halaman lain dari website yang sama. Tujuannya adalah untuk membantu navigasi website serta menetapkan otoritas dan ranking power terhadap keseluruhan website, mengingat bahwa ada teori yang mengatakan bahwa Google menyertakan internal linking sebagai salah satu penilaian untuk menentukan ranking pada halaman pencarian mereka.

Teori dasarnya adalah internal linking mampu menguatkan nilai optimisasi secara keseluruhan pada sebuah website. Lalu, bagaimana Anda bisa melakukan strategi internal linking untuk memaksimalkan SEO?

1. Menciptakan konten sebanyak mungkin

Semakin sering internal linking dilakukan, semakin tinggi kemungkinan bagi halaman website untuk muncul pada peringkat atas hasil pencarian Google. Agar bisa menciptakan banyak internal links, Anda harus memiliki banyak halaman internal. Artinya, Anda harus menciptakan konten sebanyak mungkin. Semakin banyak links di berbagai tempat, semakin baik strategi internal linking yang bisa Anda lakukan. Anda pun memiliki banyak pilihan link menuju konten yang relevan dengan suatu konten tertentu. Pengunjung akan membuka konten tersebut dan mengunjungi link yang juga tercantum pada konten lain.

2. Membuat sketch website

Buatlah daftar dari setiap halaman pada navigasi utama Anda dan links apa yang tercantum dalam halaman-halaman utama tersebut. Langkah ini akan membantu Anda untuk memahami links yang telah Anda miliki antara setiap bagian website dan bagaimana Anda menghubungkannya. Terkadang, membuat sketch website secara keseluruhan merupakan satu-satunya cara untuk mencari tahu apa yang luput dari perhatian Anda dan komponen apa saja yang benar-benar memberi performa baik. Bisa saja Anda menemukan bahwa beberapa halaman website Anda mampu memiliki ranking Google baik karena tanpa sadar Anda telah melakukan strategi internal linking yang baik pada konten Anda.

3. Perhatikan topik yang paling sering dibahas

Apabila ada topik tertentu yang ditulis secara rutin, sebaiknya Anda membuat halaman khusus tentang topik tersebut, misalnya seperti landing page dengan penawaran tertentu. Setiap post harus di-link ke halaman yang didedikasikan untuk topik tertentu dan optimalkan untuk konversi. Apabila landing page Anda memiliki fitur Call-to-Action (CTA), penerapan internal linking yang efektif akan membantu menarik lebih banyak leads melalui penawaran. Pertimbangkan pula di mana halaman tersebut berada pada bagian navigasi, dan cari tahu apakah Anda perlu mencantumkan link-nya pada homepage atau halaman produk.

4. Cantumkan link yang natural bagi pembaca

Salah satu keuntungan dari internal linking adalah kemampuannya dalam meningkatkan engagement pengunjung pada website Anda. Ketika ada pengunjung melihat link yang informatif dan benar-benar sesuai dengan konteks dari konten, mereka kemungkinan besar akan meng-klik link tersebut. Link tersebut bisa saja berupa external link, tetapi tidak apa-apa asalkan masih membahas topik yang membuat pengunjung tertarik. Apabila link tersebut berasal dari internal, maka pengunjung akan bertahan lebih lama dan menajdi lebih terlibat dalam pengalaman menggunakan website Anda.

Links pada konten memberi sinyal kuat pada search engine dan pengunjung website bahwa konten yang Anda jadikan link memiliki kualitas bagus sehingga pembaca menginginkannya. Di satu sisi, Anda membantu pembaca, namun di sisi lain, Anda sebenarnya telah menerapkan strategi SEO yang efektif.

5. Gunakan link yang relevan

Penerapan strategi Internal linking mungkin terdengar begitu mudah, tetapi Anda tidak bisa melakukannya sesuka hati. Jangan hanya mencantumkan sembarang link, tapi hubungkan link menuju konten yang relevan dengan konteks sumber. Misalnya, Anda memiliki artikel tentang tips kesehatan untuk ibu hamil dan inspirasi fashion untuk anak balita. Apakah Anda harus menghubungan kedua artikel tersebut melalui internal linking? Jika tidak ada koneksi yang kuat di antara kedua konten artikel, jangan memaksakan diri untuk menerapkan strategi internal linking. Ingatlah poin sebelumnya, bahwa link yang Anda cantukan harus natural bagi pembaca.


Tidak terlalu sulit, bukan? Menariknya, Anda akan memiliki profil link yang lebih kuat dan SEO yang lebih baik apabila terus melakukan internal linking secara konsisten. Apabila perlu, bukalah kembali konten-konten lama Anda untuk memastikan apakah mereka dapat dicantumkan untuk mengoptimalkan strategi internal linking.

Selamat mencoba!

Sumber: Kissmetrics Blog, Hubspot Blog