Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
10 Jan

5 Tanda Bahwa Karyawan Anda Merasa Overwork

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view2173Views

overwork

Sebagai seorang pemilik bisnis, wajar apabila Anda memiliki standar kerja yang tinggi agar bisnis bisa terus berkembang sesuai target. Anda pun meminta para karyawan agar bisa bekerja sesuai dengan standar tersebut. Masalahnya, setiap karyawan memiliki kemampuan yang berbeda. Tanpa sadar, bisa saja sebetulnya Anda telah membuat mereka bekerja secara berlebihan

Akibatnya, hal tersebut berisiko menimbulkan tekanan dan stres yang berpengaruh terhadap efektivitas dan produktivitas kerja karyawan. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda bahwa Anda telah membuat karyawan bekerja terlalu berat.

Peningkatan jam kerja tiap minggu

Sesekali, karyawan memang diharuskan untuk bekerja lembur agar bisa memenuhi deadline atau target yang telah ditetapkan. Namun, apabila terus-terusan lembur, hal ini tentu tidaklah baik. Idealnya, para karyawan bekerja selama 40-50 jam per minggu. Dilansir dari situs Forbes, riset yang dilakukan di Stanford menunjukkan bahwa produktivitas karyawan mencapai titik maksimal setelah 49 jam kerja. Setelah itu, produktivitas tersebut akan menurun secara signifikan.

Coba cari tahu berapa lama karyawan Anda bekerja setiap minggunya. Apabila mereka bekerja lebih dari 50 jam dalam seminggu, hal ini dapat menjadi pertanda bahwa mereka overwork dan bisa menyebabkan terjadinya burnout.

Kualitas kerja menurun

Kerja berlebihan dapat menyebabkan karyawan merasa tertekan, stres, hingga burnout. Hal ini tentu akan berpengaruh negatif terhadap efisiensi dan produktivitas sehingga menurunkan kualitas kerja—seperti yang disebutkan oleh Harvard Business Review. Saat karyawan bekerja lebih lama, mereka akan cenderung mengerjakan tugas-tugas yang kurang signifikan dengan menggunakan cara yang kurang efisien. Beberapa riset lain juga menyebutkan bahwa orang yang memiliki waktu istirahat cenderung lebih produktif daripada mereka yang bekerja terus-terusan.

Karyawan terkesan menghindari Anda

Para karyawan Anda bisa saja merasa stres karena diharuskan bekerja keras terus-terusan. Namun, mereka tidak bisa menolak ketika Anda memberikan tugas tambahan lain. Hal ini terkait dengan karakter masing-masing orang. Anda beberapa karyawan yang cenderung menghindari konflik. Jadi, daripada menolak tugas yang Anda berikan, biasanya mereka akan memilih untuk sebisa mungkin menghindari Anda. Jika Anda merasa ada karyawan yang sepertinya menghindari Anda, bisa jadi mereka sebetulnya merasa overwork.

Karyawan jadi lebih emosional

Saat seorang karyawan harus bekerja lebih lama daripada biasanya, secara otomatis waktu untuk aktivitas-aktivitas lainnya akan berkurang, misalnya waktu tidur dan berkumpul bersama keluarga. Hal ini bisa berpengaruh terhadap kondisi emosional mereka. Namun, dampaknya dapat berbeda pada masing-masing orang.

Misalnya, karyawan yang biasanya sangat rasional dalam bekerja dan kini terlihat uring-uringan, beban kerja yang tinggi bisa menjadi alasannya. Hal ini juga bisa terjadi pada karyawan yang memiliki komitmen tinggi untuk memuaskan rekan kerja atau atasannya. Karena takut akan gagal, maka ia akan berusaha untuk mengerjakan seluruh tugas yang diberikan meskipun hal tersebut membuatnya stres. Untuk menanganinya, tunjukkan bahwa Anda menghargai kinerja mereka terhadap perusahaan.

Turnover karyawan meningkat

Kerja berlebihan dapat membuat karyawan merasa burnout, yang mana hal ini berpotensi membuat mereka merasa tidak senang bekerja di perusahaan Anda. Kondisi ini bisa memicu mereka untuk keluar dari perusahaan. Apabila banyak karyawan memutuskan untuk resign, atau dengan kata lain tingkat turnover di perusahaan meningkat, bukan tidak mungkin alasannya adalah Anda memberi terlalu banyak pekerjaan kepada mereka.


Nah, agar Anda tidak kehilangan karyawan-karyawan terbaik Anda, perhatikan kelima tanda di atas dan pastikan beban kerja karyawan berada dalam level yang wajar. Jika memang karyawan harus lembur atau bekerja lebih keras dari biasanya, tunjukkan bahwa Anda menghargai setiap usaha mereka untuk mengembangkan bisnis. Karyawan yang merasa dihargai pasti akan terus termotivasi untuk memerikan kinerja terbaiknya.

Sumber: Entrepreneur, American Express