Sejujurnya, tidak ada orang yang dapat bekerja secara baik dan maksimal di bawah tekanan. Anda mungkin merasa lebih kreatif ketika berada di bawah tekanan, namun sesungguhnya hal tersebut hanyalah sebuah perasaan, bukan kenyataan. Anda bisa saja menjadi lebih produktif, tetapi biasanya kualitas hasil yang didapat akan cenderung lebih buruk.
Hal paling sederhana yang dapat dilakukan ketika dituntut untuk bekerja di bawah tekanan adalah dengan tetap tenang. Sayangnya, hal tersebut tidak semudah mengucapkannya. Selama menerapkan cara-cara berikut ini, setidaknya Anda akan tetap mampu mengerahkan usaha terbaik untuk bekerja di bawah tekanan.
1. Anggap sebagai tantangan, bukan ancaman
Mayoritas orang memandang situasi penuh tekanan sebagai ancaman. Wajar saja, sebenarnya, namun hal tersebut dapat membuat mereka bekerja dengan kurang baik. Dalam bukunya yang berjudul Performing Under Pressure: The Science of Doing Your Best When It Matters Most, Hendrie Weisinger dan J.P. Pawliw-Fry mengatakan bahwa memandang tekanan sebagai ancaman hanya akan menurunkan tingkat kepercayaan diri, menimbulkan perasaan takut gagal, mengganggu memori jangka pendek, dan mendorong perilaku impulsif.
Singkatnya, memandang tekanan sebagai ancaman memang merupakan hal yang buruk. Sebaliknya, Anda harus memandang tekanan sebagai sebuah tantangan. Ketika melakukan hal tersebut, tubuh Anda akan terstimulasi untuk menyediakan energi dan perhatian yang dibutuhkan demi dapat memberikan usaha terbaik. Terapkan mindset ini pada kehidupan sehari-hari agar Anda terbiasa ketika harus bekerja di bawah tekanan.
2. Fokus pada proses, bukan hasil
Cara satu ini terdengar mudah, namun tidak banyak orang yang berhasil melakukannya secara gemilang. Dengan mengerahkan seluruh perhatian dan tenaga pada pekerjaan di depan mata, Anda mampu menentukan langkah-langkah penting yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Bagi seorang mahasiswa yang mendapat tugas menulis esai, misalnya, fokus pada proses berarti berkonsentrasi untuk menulis esai yang mengangumkan, bukannya bingung memikirkan nilai yang ia dapatkan, apa yang akan terjadi jika ia tidak mendapat hasil yang diharapkan, dan lain sebagainya.
3. Lakukan secara perlahan
Ketika berada di bawah tekanan, wajar jika Anda jadi berpikir lebih cepat dari biasanya. Meski begitu, usahakan agar hal tersebut tidak terjadi. Tanpa disadari, Anda akan bergerak lebih cepat dari biasanya, membuat Anda mengerjakan sesuatu sebelum Anda benar-benar siap. Hasilnya, Anda tidak dapat berpikir jernih sehingga melewatkan informasi-informasi penting. Berpikir secara cepat juga dapat menyebabkan adanya overthinking. Akibatnya, Anda jadi tidak fokus pada proses pengerjaan di depan mata.
Solusinya, Anda harus menenangkan diri dan lakukan pekerjaan secara perlahan. Luangkan waktu beberapa detik untuk menarik napas dan merancang rencana. Menghilangkan segala distraksi akan membuat diri Anda memasuki fase “flow state”, yakni tingkat konsentrasi tinggi yang biasanya membantu atlet untuk fokus pada momen tertentu dan tetap tenang. Meskipun istilah tersebut lebih sering digunakan di kalangan atlet profesional, flow state masih dapat dirasakan oleh setiap orang yang sedang benar-benar fokus dengan pekerjaannya. Hasilnya, Anda akan mampu berpikir secara lebih fleksibel, kreatif, sehingga hasil yang didapat pun bisa sesuai ekspektasi.
4. Dengarkan musik
Berada di bawah tekanan akan membuat Anda mengalami anxiety, atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan gangguan kegelisahan. Mendengarkan musik mampu membantu Anda untuk mendistraksi diri dari perasaan anxiety tersebut. Cara penerapannya pun mudah sekali. Misalnya, Anda diharuskan untuk melakukan presentasi penting di depan jajaran direksi dalam beberapa hari ke depan. Beberapa menit sebelum presentasi mulai, sempatkan diri Anda untuk mendengarkan musik. Jika bingung memilih musik yang pas, Anda bisa memilih lagu-lagu bernuansa slow yang mampu menenangkan pikiran sekaligus meredakan detak jantung yang biasanya meningkat ketika berada di bawah tekanan.
5. Jangan dipendam sendirian
Sebuah studi melaporkan bahwa bercerita kepada orang lain tentang tekanan yang Anda rasakan telah terbukti mampu mengurangi stres dan kegelisahan. Tidak hanya itu, kemungkinan besar orang yang Anda ajak bicara akan memiliki feedback atau kalimat-kalimat yang mampu membuat Anda lebih semangat dan percaya diri. Jika Anda merasakan tekanan ketika sedang mengerjakan proyek di kantor, mungkin Anda bukan satu-satunya orang yang merasakan hal sama. Membahas tentang perasaan tertekan tersebut akan membuat rekan-rekan kerja Anda merasa tidak sendirian.
Semoga beberapa cara di atas mampu membantu Anda untuk tetap bekerja secara baik dan maksimal meskipun sedang berada di bawah tekanan. Ingatlah pula bahwa stres yang disebabkan oleh tekanan tidak hanya tentang psikologi, melainkan juga fisik. Jika jantung berdetak terlalu cepat atau tenggorokan cepat terasa kering, luangkan waktu untuk menarik napas panjang dan meminum air mineral secukupnya. Good luck!
Sumber: Mental Floss, Business Insider, American Express