Saat mencari informasi di Google, kemungkinan besar Anda hanya akan membuka situs yang muncul pada halaman pertama. Nyatanya, hal inilah yang dilakukan oleh 97% orang menurut riset dari Blue Corona. Dengan persentase yang begitu besar, hampir bisa dipastikan bahwa target konsumen Anda juga melakukan hal yang sama. Artinya, konten-konten digital yang Anda ciptakan harus memiliki ranking yang tinggi agar bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian Google.
Nah, Google memiliki kriteria atau faktor-faktor khusus yang dipertimbangkan sebelum menyusun ranking konten. Namun, perlu Anda ketahui bahwa faktor-faktor tersebut umumnya berubah setiap tahun. Misalnya, pada 2014, HTTPS menjadi faktor utama. Berbeda lagi dengan tahun 2015 dimana Google mengutamakan mobile usability. Lalu, bagaimana dengan tahun 2018 ini?
Kualitas konten secara keseluruhan
Content is king. Anda yang bergelut cukup lama di industri konten digital pasti pernah mendengar kalimat tersebut. Tahun ini, konten masih menjadi raja di dunia digital. Google mengamini hal tersebut dengan mencantumkannya sebagai salah satu faktor ranking. Memang ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan konten yang berkualitas. Namun, pada dasarnya Google akan memberikan “reward” untuk konten yang dapat membantu konsumen menemukan informasi yang dicarinya.
Baru-baru ini, Google melakukan update algoritme bernama Google Maccabee Update yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman visitor website. Update ini memonitor adanya keywords permutations, yakni long tail keywords atau frase-frase yang sebetulnya memiliki arti yang sama.
Misalnya, Anda membuat artikel tentang “cara berjualan di Instagram”. Lalu, Anda mengisinya dengan keywords permutations seperti “jualan di Instagram”, “menjual barang di Instagram,” dan “mulai berjualan di Instagram”. Walaupun hal ini mungkin memberikan Anda keywords tambahan, terlalu banyak menggunakan keywords permutations dianggap dapat merusak alur alami dari konten dan bisa berpengaruh buruk terhadap pengalaman visitor.
Panjang konten
Beberapa orang beranggapan bahwa semakin panjang suatu konten, maka peluang untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian Google akan semakin tinggi. Padahal, Google tidak pernah resmi mengumumkan seberapa panjang konten yang harus Anda buat. Namun, berdasarkan berbagai riset dan data, halaman dengan ranking bagus di Google memang biasanya memiliki konten agak panjang, rata-rata sekitar 2.000 kata.
Meski begitu, bukan berarti Anda harus selalu membuat konten yang panjang. Anda juga perlu memperhatikan target audiens, memonitor bounce rate, dan leads. Tentu akan percuma jika Anda sudah membuat konten panjang, tetapi ternyata target audiens Anda tidak membacanya sampai habis.
Rich snippet
Rich snippet biasa berupa foto atau rating. Unsur yang satu ini berfungsi untuk memberikan preview lebih atau informasi tambahan terkait konten kepada visitor website sebelum mereka membuka link Anda di Google. Penggunaan rich snippet sendiri akan meningkatkan visibilitas situs Anda pada hasil pencarian Google, dengan cara menggunakan skema untuk menandai data Anda.
Dengan kata lain, rich snippet memungkinkan visitor website untuk memastikan bahwa konten yang akan mereka akses benar-benar sesuai kebutuhan. Jadi, mereka tahu harus mengharapkan konten macam apa.
Page Speed
Penting untuk diketahui bahwa penggunaan keywords bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi ranking Google. Salah satu hal lain yang tak kalah penting diperhatikan adalah page speed, yakni tingkat kecepatan halaman situs Anda dalam menampilkan konten. Semakin cepat waktunya, semakin baik pula nilai situs Anda di mata Google.
Lagipula, apabila waktu loading situs Anda cenderung lama, visitor website kemungkinan besar akan meninggalkan halaman sehingga bounce rate Anda pun meningkat. Menurut data dari ThinkWithGoogle, kemungkinan bounce rate untuk situs yang waktu loading-nya 1-3 detik adalah 32%. Persentase ini meningkat seiring waktu loading. Bounce rate bisa meningkat hingga 106% apabila proses loading sebuah halaman memakan waktu hingga 6 detik.
Secured Sites
Ada hal yang tak kalah penting bagi visitor website selain mendapatkan informasi yang diinginkan, yaitu keamanan situs. Google pun mencantumkan enkripsi sebagai faktor yang dipertimbangkan untuk penyusunan ranking. Tanda bahwa situs Anda sudah cukup aman adalah adanya tambahan “s” di belakang “http” pada alamat URL Anda.
Dengan menggunakan “https”, visitor website bisa mengakses konten pada situs Anda secara aman. Mereka juga tidak perlu khawatir aktivitas mereka akan dilacak atau informasi mereka dicuri. Jadi, sudah sejauh mana Anda meningkatkan keamanan situs Anda?
Mulai sekarang, jika ingin mendapatkan ranking bagus dari Google, usahakan untuk memerhatikan kelima faktor di atas sebelum menciptakan konten digital. Jangan lupa juga untuk selalu update terkait kebijakan algoritme Google.
Sumber: SEMrush, Search Engine Journal, Blue Corona