Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
15 Oct

4 Strategi Kekinian Gaet Konsumen Gen-Z

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view4056Views

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang memiliki tingkat pendidikan sarjana lebih banyak dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, dan generasi ini juga memiliki karakteristik yang global dan serba bisa. Menurut data BPS di tahun 2017, jumlah generasi ini sekitar 68 juta dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini tentunya tidak sedikit, dan bahkan Indonesia akan memiliki bonus demografi penduduk generasi Z di tahun 2035 mendatang. Hal ini, dilihat dari sudut pandang ekonomi, dapat menjadi satu momen yang baik jika dapat dilihat secara jeli oleh pelaku bisnis.

Potensi konsumen generasi Z sangat besar jika pelaku bisnis tahu cara yang tepat untuk menarik hati generasi ini. Terlebih, generasi ini sudah tidak asing dengan media sosial dan marketplace yang beragam. Tetapi, menciptakan satu kampanye menarik untuk memasarkan produk ke generasi Z ini membutuhkan pendekatan yang kekinian. Berikut adalah beberapa cara untuk menarik hati konsumen generasi yang hidup di era digital ini,

Strategi pertama yang dapat dicoba adalah dengan menghadirkan brand ambassador atau duta merek dari bisnis yang dimiliki. Brand ambassador suatu produk yang dipilih dapat berdampak positif bagi penjualan produk. Terlebih, jika brand ambassador tersebut datang dari generasi Z juga, konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk tersebut. Hal ini disebabkan produk tersebut dapat direpresentasikan sebagai produk yang banyak digunakan oleh generasi Z. Misalnya saja, akhir-akhir ini Tokopedia menggaet boyband Korea, BTS, sebagai brand ambassador mereka. Generasi Z tentu banyak yang mengetahui boyband ini, dan tertarik untuk berbelanja di Tokopedia karena BTS yang menjadi brand ambassador marketplace itu.

Kedua, pelaku bisnis dapat menggunakan strategi FOMO atau Fear of Missing Out dalam memasarkan produk ke generasi Z. Pelaku bisnis dapat membuat edisi khusus dari produk mereka atau memberikan jangka waktu tertentu untuk membeli suatu produk untuk membuat nuansa ‘limited product’ bagi konsumen generasi Z. Dengan nuansa ‘limited product’, generasi Z akan lebih tergoda untuk membeli produk dari satu bisnis, karena barang yang dibeli tidak dimiliki oleh banyak orang. Selain itu, generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang selalu ingin mengikuti tren terbaru, dan dengan menggunakan strategi FOMO, generasi Z akan selalu dapat memperbarui gaya hidupnya dengan menggunakan produk yang terkini.

Memaksimalkan fitur-fitur yang ada di Instagram menjadi strategi ketiga yang dapat dicoba oleh pelaku bisnis untuk menggaet konsumen generasi Z. Instagram dipilih menjadi platform yang harus dimaksimalkan performanya karena kebanyakan generasi Z aktif di media sosial ini. Bahkan dikutip dari survey StreetBees, Instagram menjadi media sosial favorit generasi Z. Fitur Instagram Story dan feed Instagram yang memiliki pola menarik dan informatif dapat meningkatkan minat generasi Z dalam berbelanja di toko satu pelaku bisnis. Tidak hanya itu, Instagram Ads pun juga dapat digunakan untuk memaksimalkan penjualan ke generasi Z.

Keempat, strategi yang dapat dicoba adalah menyediakan pembayaran yang sering digunakan oleh generasi Z. Menyediakan pembayaran yang sering digunakan generasi Z dapat membuat toko online pelaku bisnis lebih sering dikunjungi, dan generasi Z juga menyukai hal-hal yang mudah dan instan. Dikutip dari seekingalpha.com, metode pembayaran kartu kredit atau debit menjadi metode pembayaran favorit generasi Z. Oleh karena itu, penting bagi pelaku bisnis untuk menyediakan metode pembayaran melalui kartu kredit atau debit agar memudahkan konsumen dari generasi Z ini. Dalam menyediakan metode pembayaran kartu kredit atau debit, pelaku bisnis dapat menggunakan layanan payment gateway.

Beberapa strategi di atas dapat menjadi alternatif bagi para pelaku bisnis untuk menggaet lebih banyak konsumen generasi Z. Tidak hanya dari strategi pemasaran, strategi terakhir tentunya tidak kalah penting untuk menyediakan metode pembayaran bagi konsumen satu pelaku bisnis. Semoga empat strategi di atas dapat langsung diaplikasikan oleh Anda, para pelaku bisnis, untuk meningkatkan penjualan secepatnya.