Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
13 Feb

4 Metode Meningkatkan Engagement dan Retensi Pengguna Mobile App

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view2987Views

mobile app

Jumlah download bukan satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan suatu aplikasi mobile. Masih ada hal lain yang juga wajib Anda perhatikan, yakni tingkat retensi. Seberapa sering pengguna membuka aplikasi Anda dan menggunakannya? Masalahnya, jika suatu aplikasi hanya dibuka sekali dalam tujuh hari, Localytics menyebutkan bahwa ada 60% kemungkinan aplikasi tersebut tak akan dibuka kembali.

Tak hanya itu, survei dari Localytics juga menunjukkan bahwa ternyata sebanyak 80% pengguna aplikasi akan mengalami churn, atau meninggalkan aplikasi Anda, dalam waktu sembilan puluh hari. Agar hal tersebut tidak terjadi terhadap aplikasi buatan Anda, berikut beberapa cara yang bisa coba Anda terapkan.

Kirimkan push notification

Sudah banyak survei yang menunjukkan bahwa push notification mampu meningkatkan tingkat retensi mulai 56% hingga 180%. Dilansir dari situs Clear Bridge Mobile, pengguna yang menerima push notification terbukti memiliki 88% engagement lebih tinggi terhadap aplikasi dibandingkan mereka yang tidak.

Melalui push notification, Anda bisa mengingatkan pengguna bahwa mereka telah mendownload aplikasi mobile Anda. Anda juga dapat meningkatkan engagement pengguna dengan memberikan “alasan” kepada mereka melalui push notification untuk kembali menggunakan aplikasi Anda, contohnya seperti info tentang diskon, promosi, atau fitur baru.

Perhatikan touch heatmaps

Bagaimana perilaku pengguna dalam menggunakan aplikasi mobile Anda? Kemungkinan besar hal ini juga memengaruhi tingkat retensi. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mencari tahu perilaku pengguna adalah dengan memperhatikan touch heatmaps. Melalui touch heatmaps, Anda bisa mengetahui di bagian mana pengguna paling sering melakukan tap, swipe, atau pinch. Di bagian mana pula mereka melakukan paling banyak interaksi di dalam aplikasi?

Misalnya, melalui touch heatmaps, Anda mengetahui bahwa banyak pengguna menekan ikon di bagian bawah layar, yang ternyata membawa mereka ke halaman produk dan akhirnya mereka pun melakukan pembelian. Untuk mengulang kesuksesan yang sama, Anda bisa menempatkan ikon di bagian bawah halaman-halaman lainnya. Touch heatmaps mampu mendalami perilaku pengguna dan membantu Anda mengetahui alasan di baliknya. Anda bisa menggunakan aplikasi seperti Appsee untuk memperhatikan touch heatmaps ini.

Mobile personalization

Personalisasi membantu Anda menyediakan pengalaman yang lebih unik dan relevan kepada pengguna aplikasi. Semakin relevan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi dengan kebutuhan dan preferensi mereka, semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk terus menggunakan aplikasi.

Setiap ada kesempatan, lakukan personalisasi pada pengalaman pengguna dengan menggunakan data untuk memberikan konten dan material yang relevan di dalam aplikasi. Sebagai contoh, Anda bisa mencantumkan nama pengguna di dalam aplikasi atau mengirimkan push notification dengan konten yang sekiranya akan mereka sukai. Survei dari Localytics menunjukkan bahwa push notification mampu meningkatkan konversi hingga 54%.

Memperbaiki proses onboarding

Onboarding mengacu pada elemen visual yang ditampilkan sedemikian rupa pada aplikasi mobile sehingga pengguna dapat melakukan proses-proses tertentu tanpa terkesan dipaksakan. Semakin banyak kesulitan yang ditemukan pengguna di dalam aplikasi, semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk mengabaikan aplikasi Anda.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan agar proses onboarding berjalan mulus. Misalnya, tidak mencantumkan terlalu banyak steps untuk melakukan sign up atau hindari memberi terlalu banyak informasi agar pengguna tidak merasa bingung. Selain itu, ketika pengguna telah sukses membuat akun, berikan tutorial tentang gestur atau hal apa saja yang mereka bisa lakukan di dalam aplikasi agar mereka tahu apa yang harus dilakukan.


Untuk mengetahui apakah berbagai strategi di atas benar-benar sukses dalam meningkatkan retensi pengguna aplikasi, Anda bisa melakukan A/B testing. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui secara spesifik strategi atau faktor apa saja yang ternyata membuat aplikasi mobile Anda kehilangan pengguna aktif. Selamat mencoba!

Sumber: apptamin, Localytics Blog