Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
23 Oct

4 Cara Membangun Budaya Belajar di Tempat Kerja

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view3162Views

Budaya belajar di tempat kerja

Dunia bisnis terus mengalami perubahan. Jika tidak beradaptasi, tentu Anda akan banyak tertinggal. Alhasil, bisnis tak lagi relevan dengan kebutuhan konsumen zaman sekarang. Nah, salah satu cara untuk menjaga agar bisnis Anda tetap relevan adalah dengan terus belajar, terutama di tempat kerja. Meski mungkin terdengar sepele, membangun budaya belajar di tempat kerja sebetulnya memiliki berbagai macam pengaruh positif terhadap perusahaan. Sebut saja meningkatnya efisiensi dan produktivitas, kepuasan karyawan, hingga meningkatnya kemampuan karyawan dalam beradaptasi. Lalu, apa yang harus Anda lakukan agar budaya belajar di tempat kerja bisa tercipta?

Fokus pada pengetahuan, keahlian, dan kemampuan

Agar bisa menerapkan budaya belajar yang maksimal di tempat kerja, setidaknya ada tiga hal yang harus menjadi fokus Anda dan karyawan lain, yakni pengetahuan, keahlian, dan kemampuan. Namun, perlu diketahui bahwa budaya belajar di tempat kerja lebih dari sekadar pelatihan. Artinya, di tempat kerja perlu ada pemahaman bahwa belajar dan bereksperimen merupakan aktivitas yang didukung. Pada akhir hari, budaya bekerja di perusahaan merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dimana karyawan juga memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan hal yang mereka pelajari.

Jangan terpaku hanya pada satu sumber

Seperti yang dikatakan pepatah bahwa banyak jalan menuju Roma, maka banyak pula cara yang bisa Anda jalani untuk belajar di tempat kerja. Jangan hanya terpaku pada satu sumber atau sarana untuk belajar. Apalagi di era digital seperti sekarang, pasti ada banyak sekali sumber yang bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan Anda.

Anda dan karyawan lain bisa membaca artikel di internet atau bergabung dalam kelas online. Perusahaan Anda juga bisa menyediakan perpustakaan berisi bacaan-bacaan bermanfaat terkait industri bisnis Anda. Sebagai alternatif, tidak ada salahnya pula untuk sesekali mengadakan pelatihan karyawan di kantor dengan suasana yang menyenangkan dan rileks.

Berikan feedback yang membangun

Salah satu cara untuk meningkatkan performa karyawan adalah dengan memberi tahu jika mereka berbuat kesalahan. Namun, sayangnya kebanyakan atasan atau manajer cenderung menghindari percakapan “berat” sehingga akhirnya mereka memberikan feedback yang terkesan “dipermanis”. Hal ini memiliki pengaruh yang kurang baik terhadap budaya belajar yang sedang dicoba dibangun di tempat kerja.

Pasalnya, agar Anda dan karyawan dapat terus belajar secara optimal, butuh yang namanya rasa penasaran. Nah, untuk menciptakan rasa penasaran ini, Anda perlu membuat karyawan tahu dan sadar tentang hal apa saja yang belum mereka pahami. Istilahnya, mereka perlu sadar akan adanya knowledge gap. Itulah mengapa masukan dan feedback dari Anda sangat dibutuhkan oleh karyawan untuk mereka bisa belajar lebih baik lagi.

Siapkan penghargaan untuk karyawan yang belajar dengan baik

Tahukah Anda bahwa menurut data dari Bersin, dari sekitar tujuh ratus organisasi yang diteliti, rata-rata karyawannya hanya memiliki waktu 24 menit dalam seminggu untuk belajar secara formal? Ternyata memang sulit bagi karyawan untuk menemukan waktu belajar ketika di saat yang bersamaan mereka juga diminta untuk mencapai target perusahaan. Nah sebagai salah satu cara memotivasi karyawan untuk belajar walaupun waktu terbatas, Anda bisa memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki progres belajar paling baik, misalnya tambahan cuti atau pemberian sarana baru untuk meningkatkan pembelajaran.


Perusahaan memang tempat untuk bekerja, tetapi lebih dari itu, sudah seharusnya karyawan diberi kesempatan untuk terus berkembang, yakni dengan membangun budaya belajar. Semoga keempat cara di atas bisa membantu Anda mewujudkan hal tersebut. Semoga beruntung!

Sumber: Harvard Business Review, Inc