Pebisnis mana yang tidak senang mendapat pelanggan potensial baru? Setelah menunjukkan ketertarikannya terhadap produk Anda, pelanggan biasanya akan mengajukan pertanyaan tentang harga yang Anda cantumkan di website atau media lain. Beberapa pebisnis merasa segan untuk menjawabnya, mungkin karena takut pelanggan potensial tersebut tidak jadi menggunakan produk akibat harga yang dianggap terlalu mahal.
Apabila Anda termasuk salah satunya, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merespon pertanyaan tentang harga dari pelanggan.
Sampaikan ucapan terima kasih
Begitu pelanggan potensial Anda bertanya tentang harga produk, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengucapkan terima kasih karena mereka sudah mempertimbangkan untuk menggunakan bisnis Anda. Coba pikirkan lagi. Anda bukan satu-satunya bisnis dengan produk yang Anda tawarkan. Tentu masih ada banyak kompetitor di luar sana yang menjual produk serupa.
Namun, dengan menanyakan harga, pelanggan potensial tersebut telah mempertimbangkan untuk menggunakan produk Anda. Jika misalnya mereka tidak jadi menggunakan produk Anda, mengucapkan terima kasih memberi kesempatan bagi Anda untuk membuka percakapan dengan mereka.
Bertanya untuk dapatkan info lebih
Ada dua alasan utama mengapa Anda harus mengajukan pertanyaan, yakni untuk mendapatkan info lebih agar Anda bisa memberikan range harga yang tepat dan membuat mereka terus berbicara tentang kebutuhan mereka daripada tentang terbatasnya jumlah budget. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang sekiranya dapat membantu Anda untuk menjawab pertanyaan tentang harga secara tepat. Misalnya, bisnis Anda adalah sebuah wedding organizer. Anda bisa menanyakan tentang konsep pernikahan impian, jumlah tamu yang hendak diundang, souvenir yang ingin dibagikan, dan lain sebagainya.
Tetap lanjutkan percakapan
Mengajukan pertanyaan akan mengarah pada terciptanya sebuah percakapan. Sebagai contoh, untuk bisnis wedding organizer, semakin lama Anda membuat pelanggan potensial berbicara tentang konsep pernikahan impiannya, maka ia akan semakin jelas membayangkan peran Anda dalam membuat konsep impiannya menjadi kenyataan. Tunjukkan bahwa Anda yakin dengan konsep yang ia inginkan. Selama mengobrol, sering-seringlah tersenyum dan perhatikan betul apa yang disampaikan olehnya. Jangan lupa untuk terus mengajukan berbagai pertanyaan lanjutan.
Berikan jumlah harganya secara persuasif
Setelah serangkaian obrolan, kini Anda tahu betul apa yang dibutuhkan oleh pelanggan potensial tersebut. Inilah saatnya Anda memberikan harga produk kepada mereka. Cara menyampaikannya tentu tergantung pada model bisnis. Anda bisa saja langsung memberi tahu mereka setelah obrolan berakhir atau meminta mereka menunggu maksimal dua hari agar Anda bisa menyiapkan proposal yang detail.
Apapun metode yang Anda pilih, jangan hanya memberikan angka. Rancanglah harga tersebut sebagai sesuatu yang dapat memberikan nilai pada pelanggan potensial. Katakanlah Anda seorang freelance desainer grafis. Misalnya, pada proposal penyampaian harga, jangan hanya menulis, “Kertas sketsa: Rp 500.000.” Namun, sebaiknya tulislah seperti ini:
Riset latar belakang
Desain dan editing
Revisi hingga dua kali
Komunikasi dengan klien (telepon, chatting)
Harga: Rp 500.000
Penulisan harga yang kedua terkesan lebih profesional dan meyakinkan untuk pelanggan potensial Anda. Cara tersebut juga dapat memberi gambaran kepada pelanggan potensial tentang nilai dari produk Anda. Dengan begitu, Anda tidak terkesan hanya mementingkan pembayaran.
Setelah melakukan keempat hal di atas, kini saatnya Anda menunggu keputusan dari pelanggan potensial tersebut. Mereka akan mempertimbangkan apakah harga yang Anda tawarkan sepadan dengan produk dan layanan yang akan Anda berikan. Jadi, mulai sekarang tak akan ada lagi alasan untuk menghindari pertanyaan tentang harga produk bukan?
Semoga bermanfaat!
Sumber: Hubspot Blog, Stride