Sama seperti corporate branding, personal branding adalah representasi atau citra diri Anda dalam level individual. Dalam dunia bisnis atau profesional, personal branding sangatlah penting karena menyangkut hal-hal yang orang lain lihat dan nilai tentang Anda. Jika personal branding Anda negatif, misalnya Anda dikenal sebagai orang yang membosankan, tentu hal ini akan membuat orang lain berpikir dua kali untuk bekerja bersama Anda.
Untungnya, personal branding ini bisa dibangun. Ya, karakter diri memang termasuk bagian dari personal branding. Namun, lebih dari itu, image seperti apa yang Anda ingin orang lain lihat dari diri Anda? Hal apa saja yang Anda ingin orang lain asosiasikan jika membicarakan tentang Anda? Berikut beberapa tips untuk dicoba.
Tentukan dulu target personal branding Anda
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk membangun personal branding adalah bertanya kepada diri sendiri: saya ingin dikenal sebagai orang yang seperti apa?
Tahap ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan ketika perusahaan menentukan target untuk kampanye media sosial mereka. Nah, mulai sekarang coba lihat diri Anda sebagai sebuah brand, lalu pikirkan goal seperti apa yang ingin dicapai brand tersebut. Jika menemui kesulitan, coba cek media sosial orang-orang yang Anda kagumi dan perhatikan bagaimana mereka menampilkan diri mereka di ranah online.
Beberapa contoh target personal branding yang bisa Anda gunakan misalnya adalah menjadi salah satu orang yang diperhitungkan di industri bisnis, menjadi seorang social media influencer, atau menjadi pembicara di konferensi nasional.
Memeriksa personal brand Anda sejauh ini
Mungkin sekarang Anda belum memiliki personal brand yang benar-benar established, tetapi sebetulnya sudah ada image diri yang terbentuk. Cara termudah untuk memeriksa personal brand Anda adalah dengan melakukan riset online. Sebelumnya, pastikan cache pada browser internet Anda terhapus. Jadi, saat memasukkan nama Anda ke kolom pencarian online, Anda akan mendapatkan hasil yang sama dengan ketika orang lain mencari nama Anda di ranah online.
Lalu, cek profil media sosial Anda. Pastikan profil Anda memiliki konsistensi yang bagus, mulai dari foto profil, bio, cover photo, hingga link. Lalu, cek kembali username media sosial Anda. Jika memungkinkan, buatlah username yang sama di seluruh akun media sosial. Sekali lagi, hal ini akan menciptakan konsistensi yang bagus. Jangan sampai orang lain merasa bingung saat mengunjungi akun media sosial Anda dan merasa ragu apakah akun tersebut memang milik Anda.
Fokus pada satu jalur
Tamara McCleary, CEO dari perusahaan branding bernama Thulium, berkata kepada Rebrandly.com bahwa salah satu hal terpenting untuk memperkuat personal branding adalah dengan memilih satu jalur atau bidang, lalu benar-benar fokus di sana.
McCleary mengibaratkannya dengan perlombaan renang. Anda adalah salah seorang peserta lomba renang tersebut. Saat Anda terjun ke kolam renang, Anda akan berhadapan dengan para kompetitor. Di dunia nyata, orang-orang adalah para pesaing Anda di bidang yang ingin Anda geluti. Namun, Anda tidak boleh merasa rendah diri, caranya yakni dengan fokus pada jalur kolam renang yang telah Anda masuki.
Nah, begitu juga dengan personal branding. Jika misalnya Anda merasa punya kemampuan dalam bidang fotografi, fokus saja menggeluti bidang tersebut. Kembangkan terus diri Anda dan jangan pernah berhenti belajar. Seiring dengan kemampuan yang meningkat, Anda akan semakin dikenal sebagai ahli dalam bidang tersebut.
Last but not least, jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama yang sudah lebih ahli dan berpengalaman dari Anda. Anggap saja mereka sebagai panutan untuk memotivasi diri Anda dalam memperkuat personal branding.
Sumber: Quick Sprout, Forbes