Tak hanya untuk bisnis offline, manajemen logistik dalam eCommerce juga sangat diperlukan. Anda harus tahu tentang barang apa yang tersisa di gudang Anda sehingga Anda bisa memberikan yang terbaik untuk pelanggan Anda. Jangan sampai informasi yang Anda sajikan pada situs ternyata tidak sesuai dengan kondisi barang yang ada di gudang. Pastinya ini bisa menurunkan reputasi situs Anda. Oleh sebab itu, Anda harus menerapkan strategi supply chain sebagai berikut.
Proses retur barang yang mudah
Karena belanja dilakukan secara online, ada kalanya barang yang diterima konsumen tidak seperti ekspektasi mereka sehingga mereka pun ingin mengembalikannya. Sebagai penyedia layanan eCommerce yang baik, pastikan proses pengembalian barang tidak berbelit-belit. Proses yang cepat selain membuat konsumen Anda senang, juga memudahkan Anda dalam mengatur persediaan barang.
Implementasikan software khusus supply chain
Anda juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi dalam mengatur chain supply untuk eCommerce Anda. Gunakan software khusus untuk membantu Anda mengelola inventory, memproses order, melihat status supplier, dan masih banyak lagi. Dengan software, Anda bisa tahu status logistik Anda. Saat ini ada banyak pelaku eCommerce yang menggunakan software khusus untuk mengatur supply chain mereka.
Siap dengan plan B
Selalu siapkan Rencana B. Rencana B diperlukan ketika hal yang Anda perkirakan tidak berjalan semestinya. Misalkan Anda menjual barang yang didatangkan dari luar negeri. Agar lebih aman, cari lebih dari supplier yang menyediakan barang sama. Hal ini diperlukan ketika ada konsumen yang membeli barang tersebut tetapi karena barang habis atau tak kunjung sampai, Anda harus menghadapi keluhan konsumen. Anda tidak mau hal ini terjadi, bukan? Oleh sebab itu, agar Anda tidak kehilangan konsumen, pastikan Anda memiliki supplier lain yang lebih kompeten dalam bekerja sama dengan Anda.
Estimasikan produk yang tepat
Sebaiknya Anda tidak melakukan stok barang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Semakin banyak barang yang Anda simpan di gudang sedangkan barang tersebut tidak begitu diminati konsumen, justru akan membuat Anda merugi. Pertimbangkan dengan cermat berapa barang yang Anda perlukan. Apa lagi jika barang yang Anda pesan harus didatangkan dari luar negeri. Pastinya akan memakan waktu lebih banyak, bukan?
Tetap up-to-date
Jangan sampai Anda salah menyediakan informasi mengenai barang yang ada di gudang Anda. Semisal Anda memajang barang A dengan harga diskon sekian sehingga menyebabkan konsumen tertarik dan melakukan pembelian. Ternyata stok-nya sudah habis. Jangan mengecewakan konsumen dengan hal ini. sebaiknya tetap update dengan barang apa saja yang Anda miliki.
Jika eCommerce yang Anda jalankan cukup besar, sebaiknya Anda memakai tenaga khusus untuk mengatur proses pengaturan inventory, shipping, dan pengembalian agar tidak rancu. Supply chain yang baik adalah yang bisa mendukung kelancaran kegiatan eCommerce Anda.
Sumber: the balance, floship, Startrack