Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
28 Feb

Serba-Serbi LinkedIn Native Video yang Wajib Anda Pahami

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view2468Views

LinkedIn Native Video

Dengan meluncurkan Native Video pada tahun 2017, LinkedIn berhasil membuktikan bahwa mereka tidak hanya sebatas situs untuk mencari pekerjaan saja. Hingga saat ini LinkedIn Native Video telah mendapatkan impresi lebih dari 300 juta pengguna internet. Hal ini bahkan berdampak pada konten mereka yang berupa teks dan artikel.

Fakta ini membuktikan bahwa LinkedIn Native Video bisa menjadi platform yang baik untuk meningkatkan nilai customer engagement Anda. Namun, program ini tergolong baru, tidak sedikit orang yang belum terlalu memahami tentang LinkedIn Native Video. Untuk membantu Anda mengenal dan memaksimalkan penggunaan LinkedIn Native Video, berikut ulasannya.

Mengenal LinkedIn Native Video

LinkedIn Native Video merupakan sebuah video yang diunggah langsung ke platform LinkedIn atau bahkan dibuat langsung dalam platform tersebut. Salah satu keistimewaan program ini adalah sistem auto play. Dengan adanya sistem ini maka setiap LinkedIn Native Video yang muncul pada feeds akan langsung terputar secara otomatis.

Penggunaan sistem ini didasari fakta bahwa fokus manusia bisa lebih mudah didapatkan lewat visual, terlebih visual yang disokong audio. Saat sebuah video langsung terputar di feeds maka atensi juga akan langsung tertuju pada video tersebut. Dari sini bisa disimpulkan bahwa LinkedIn Native Videos juga cocok untuk dijadikan sarana promosi usaha Anda

LinkedIn Native Video vs Embedded Video

Penggunaan video di feeds LinkedIn sebenarnya sudah dimulai jauh sebelum LinkedIn Native Video diluncurkan. Bedanya, dahulu pengguna hanya bisa mengunggah link video dari platform lain seperti YouTube atau Dailymotion. Cara ini memang bisa bekerja, namun tidak seefektif LinkedIn Native Video dalam meningkatkan nilai engagement.

Hal ini karena sebuah tautan video tersambung dengan platform lain di luar LinkedIn sehingga ada kemungkinan pengguna akan keluar dari situs dan justru menuju ke situs berbagi video tersebut. Terlebih biasanya situs berbagi video seperti YouTube selalu menampilkan rekomendasi video untuk ditonton selanjutnya. Nilai engagement justru akan tinggi di platform berbagi video tersebut. Hal ini akan kurang menguntungkan bagi Anda, bukan?

Cara mengunggah LinkedIn Native Video

Melihat keunggulan LinkedIn Native Video, Anda mungkin akan tertarik untuk menggunakannya. Namun LinkedIn memiliki beberapa cara mengunggah tersendiri yang mungkin berbeda dengan platform berbagi video lainnya. Ada dua pilihan untuk mengunggah video ini, pertama melalui PC dan kedua melalui smartphone (mobile).
Cara mengunggah LinkedIn Native Video melalui desktop (PC):

  1. Masuk ke homepage LinkedIn.
  2. Pada opsi “Share an article, photo, video or idea” pilih opsi Video.
  3. Pilih video yang ingin Anda unggah.

Cara mengunggah LinkedIn Native Video melalui smartphone (mobile):

  1. Cari pilihan “share box” (jika menggunakan iOS) atau tombol “post” (jika menggunakan Android). Letaknya ada di bagian atas feeds LinkedIn.
  2. Pilih ikon video.
  3. Rekam video melalui aplikasi, Anda juga bisa mengunggah video yang telah direkam sebelumnya.
  4. Pilih tombol filter atau text. Tambahkan filter dan/atau text yang Anda inginkan.

Mendapatkan LinkedIn Native Video terbaik untuk diunggah

Supaya LinkedIn Native Video Anda bisa mendapatkan engagement rating yang lebih tinggi maka ada baiknya untuk memperhatikan video yang akan diunggah. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan LinkedIn Native Video yang mampu meningkatkan engagement rating:

  • Perhatikan durasi: LinkedIn menetapkan durasi minimal untuk Native Video adalah sepanjang 3 detik dan durasi maksimalnya hingga 10 menit.
  • Bagian awal adalah penentu: LinkedIn Native Video memiliki sistem autoplay, supaya atensi pengguna bisa langsung Anda dapat maka bagian awal video harus dibuat semenarik mungkin.
  • Buat sound-off video: Data dari Digiday menyebutkan bahwa 85 persen video yang ada pada media sosial ditonton tanpa menyalakan audio. Supaya informasi yang ingin Anda sampaikan bisa ditangkap, buatlah sound-off video.

Upaya untuk meningkatkan engagement rate bisa dilakukan melalui banyak hal. Kali ini LinkedIn menawarkan LinkedIn Native Video dengan segala keunggulannya untuk membentu Anda mendapatkan atensi pengguna internet lebih mudah. Setelah melihat ulasan di atas, tertarik kah Anda untuk menggunakan program ini?

Sumber:Hootsuite, Social Media Examiner