Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
30 Oct

Taklukkan Lingkungan Kerja Kompetitif Dengan 5 Tips Berikut

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view2329Views

competitive workplace

Dunia bisnis adalah dunia yang penuh standar. Wajar apabila tempat kerja memiliki lingkungan yang kompetitif karena orang-orang di dalamnya dituntut untuk mencapai standar tertentu. Namun, di tempat kerja yang kompetitif, mau tak mau Anda harus bisa beradaptasi untuk mengikuti pace kerja dan tetap membaur dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Terlebih, Anda juga perlu membuktikan diri bahwa Anda bisa menonjol di antara para rekan kerja yang begitu kompetitif.

Lantas, apa yang harus Anda lakukan untuk mencapai hal tersebut?

Terus update skill

Salah satu hal paling penting yang harus Anda lakukan agar bisa bertahan di tempat kerja yang kompetitif adalah dengan terus update skillset Anda. Di zaman serba digital di mana segalanya berubah dengan cepat, Anda dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Artinya, kemampuan yang Anda miliki juga harus terus terupdate agar relevan dengan kondisi bisnis terkini. Aktiflah mencari informasi tentang sistem terkini yang digunakan perusahaan, gadget terkini, dan hal-hal lain yang cukup baru untuk dipelajari.

Memberikan lebih dari yang diharapkan

Di tempat kerja yang kompetitif, apabila Anda hanya melakukan pekerjaan yang sama dengan kebanyakan rekan kerja lain, kemungkinan besar Anda akan “tenggelam”. Oleh sebab itu, apa pun pekerjaan yang diberikan Anda, mulai sekarang cobalah untuk mengerjakannya dengan memberikan lebih dari yang diminta. Misalnya, Anda diminta untuk memberi daftar berisi sepuluh ide strategi. Anda bisa memberikan daftar hingga lima belas atau dua puluh ide. Dengan begini, seiring berjalannya waktu Anda pasti dapat stand out di tempat kerja.

Hargai setiap perbedaan

Ada banyak tipe rekan kerja yang akan Anda temui di kantor, terutama dengan lingkungan yang kompetitif. Ada beberapa rekan kerja yang sangat bersemangat untuk mendapatkan promosi hingga mungkin tanpa sadar cara yang dilakukannya merugikan orang lain. Beberapa rekan kerja lainnya bersedia membantu Anda untuk beradaptasi dengan lingkungan kompetitif di kantor.

Dengan adanya berbagai perbedaan yang ada di tempat kerja, Anda harus belajar untuk menghargainya. Namun, apabila perbedaan tersebut menimbulkan negativitas, jangan membiarkannya memengaruhi Anda. Fokus saja pada kemampuan dan tanggung jawab Anda di kantor asalkan tidak menyinggung perasaan orang lain.

Berinisiatif mengambil kesempatan

Selain memberi lebih daripada yang diminta, Anda bisa menjadi stand out di tempat kerja kompetitif dengan berinisiatif melakukan sesuatu yang orang lain tidak mau melakukannya. Dengan begini, Anda bisa lebih mudah dikenal oleh sesama rekan kerja dan atasan. Jika Anda terus bekerja dengan performa yang sama seperti kebanyakan karyawan di kantor, Anda akan kesulitan bertahan di lingkungan kerja yang kompetitif. Kuncinya adalah berani mengambil inisiatif dan memanfaatkan kesempatan.

Kontribusi dalam memberikan opini

Pernahkah Anda terlibat di dalam suatu percakapan atau rapat di mana para pesertanya diminta untuk memberikan ide atau opini? Sudah berapa kali Anda memberikan opini atau ide Anda? Jika memang ingin bertahan di tempat kerja yang kompetitif, Anda harus berani berkontribusi memberikan opini Anda, mulai dari topik tentang penggunaan teknologi baru di kantor hingga perubahan kebijakan di perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda memiliki pandangan tersendiri terhadap suatu topik atau isu yang dibicarakan, bukannya hanya mengiyakan pendapat orang lain.


Meskipun Anda dan rekan kerja sedang bersaing secara kompetitif di tempat kerja, bukan berarti Anda tidak bisa mempunyai hubungan baik dengan mereka. Pisahkan urusan pekerjaan dan personal. Di luar tempat kerja, cobalah bersosialisasi dengan para rekan kerja untuk menjalin hubungan yang baik sehingga mampu menciptakan energi positif saat bekerja bersama di kantor.

Sumber: Lifehack, Entrepreneur