Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
11 Apr

Strategi Penerapan Diskon untuk Meningkatkan Profit

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view4191Views

diskon

Apa yang akan Anda lakukan jika mendengar sebuah obral besar dengan diskon fantastis? Akankah Anda mengabaikan obral tersebut? Atau menyiapkan stamina dan energi untuk berburu diskon? Rasanya hampir semua orang akan melakukan tindakan yang kedua. Sekalipun terkadang benda yang dibeli bukanlah sebuah kebutuhan mendesak, namun istilah diskon terdengar sulit untuk dihindari, apalagi jika Anda adalah kaum perempuan.

Diskon memang menjadi elemen penting dalam pemasaran sebuah produk. Sekalipun terlihat memotong harga menjadi lebih murah, strategi ini sebenarnya berdampak langsung pada jumlah keuntungan yang didapat dari produk yang Anda jual. Dengan adanya diskon, jumlah pesanan dan uang tunai yang masuk biasanya meningkat. Selain itu, diskon juga kerap menarik pelanggan baru tanpa harus melakukan pemasaran besar-besaran, membantu para pelanggan yang masih bimbang dalam menentukan produk apa yang akan mereka beli (terutama jika diskon tersebut memiliki tenggat waktu terbatas), dan sebagai solusi ampuh atas kendala masih banyaknya barang-barang stok lama yang secara model sudah lewat jaman.

Langkah-langkah sebelum memberi diskon

Sebelum Anda benar-benar menggunakan strategi ini, ada baiknya Anda merencanakan dengan matang hal-hal apa saja yang dibutuhkan dan perlu diperhatikan. Garry Kennedy dalam situs web Business Victoria dapat membantu Anda dalam hal tersebut. Mengetahui profit margin, mark up, dan breakeven point Anda saat ini adalah langkah pertama. Setelah itu, Anda juga harus menghitung berapa banyak diskon yang harus diberikan guna mendapatkan keuntungan maksimal, menjalankan diskon seiring dengan strategi pemasaran tertentu untuk menarik perhatian pelanggan baru dan membawa kembali pelanggan lama, mencari tahu apa yang kompetitor Anda tawarkan, menentukan produk-produk yang bisa digunakan sebagai alat promosi tanpa harus melakukan potongan harga, dan menentukan berapa lama periode diskon ini ditawarkan.

Tipe-tipe diskon

Yang perlu juga Anda ketahui, istilah diskon tidak selalu mengenai potongan harga. Strategi pemberian diskon sebenarnya sangat beragam, berikut diantaranya:

  1. Menarik pelanggan dengan one product discount.
    Ini merupakan hal yang paling umum untuk dilakukan, memberikan potongan harga untuk sebuah produk tertentu.
  2. Diskon jangka panjang.
    Anda dapat menawarkan ‘jangka panjang’ sebagai syarat untuk mendapat diskon. Sebagai contoh, jika Anda menjual koran dan pembeli bersedia berlangganan per bulan dalam satu tahun, maka harga per satuan koran akan lebih murah dibanding jika harus membeli secara eceran.
  3. Penawaran layanan tambahan secara gratis.
    Siapa yang tidak tergiur dengan tawaran layanan tambahan? Apalagi jika Anda memberikannya secara gratis! Sebagai contoh, jika Anda adalah penjual handphone, maka Anda akan membantu menginstalkan aplikasi dan memberikan pelapis anti gores handphone secara cuma-cuma kepada para pelanggan Anda.
  4. Menjual produk dengan sistem satu paket.
    Tipe ini dapat digunakan untuk mendorong pelanggan membeli dengan harga paket. Tidak jauh berbeda dengan diskon jangka panjang, pembeli yang membeli produk dengan sistem satu paket membuat harga per satuannya lebih murah jika dibandingkan dengan harga eceran. Namun, produk yang dijual dengan sistem satu paket biasanya terdiri dari beberapa variasi produk.
  5. Diskon besar-besaran untuk produk favorit.
    Jika Anda memberikan diskon besar pada produk yang sedang dicari oleh banyak orang, maka dipastikan jumlah pembeli yang datang ke tempat Anda akan meningkat dan memberikan keuntungan yang tinggi untuk Anda.

Diskon memang menjadi strategi favorit yang digunakan untuk meningkatkan keuntungan sebuah bisnis. Namun, Anda tetap harus bijaksana dalam melakukannya. Karena bila salah langkah, bukan tidak mungkin Anda malah menderita kerugian dan produk Anda malah dicap sebagai produk berkualitas rendah.

Sumber: Mothernode, Business Victoria