Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
19 Jun

Cara Memilih CMS untuk Toko Online Anda

Veritrans Indonesia

by Veritrans Indonesia

view1963Views

magento prestashop opencart woocommerce

Sebagai anggota dari tim support Veritrans, merupakan salah satu kewajiban untuk menanggapi segala pertanyaan yang masuk ke channel kami. Sering kali orang bertanya, “kira-kira CMS atau shopping cart engine apa yang terbaik? “ atau “kira-kira CMS atau shopping cart engine yang mana yang harus saya pakai? “ Veritrans sendiri menyediakan support untuk extension dari 4 CMS: Magento, Opencart, Prestashop, Woocomerce. Betapa sulitnya menjawab pertanyaan tersebut, mengingat banyaknya variabel yang dapat dijadikan tolak ukur. Menjadi penanggung jawab keempat extension itu, pertanyaan tersebut selalu dilempar kepada Saya. Berikut adalah kesimpulan dari pengalaman pribadi dalam menggunakan keempat CMS tersebut.

Magento

Sebuah engine yang powerful yang beberapa tahun silam diakuisisi oleh ebay. Fitur-fitur yang dimiliki Magento sangat beragam dan lebih dari cukup untuk sebuah eCommerce yang hanya melakukan proses jual beli. Sangat disarankan untuk menggunakan Magento, jika ecommerce Anda sudah besar, dan diikuti dengan pertumbuhan yang pesat. Dari segi teknis, jika Anda tidak ahli dalam memainkan code-code dari CMS ini, sangat disarankan untuk memiliki developer Anda sendiri, dikarenakan code dari CMS ini adalah yang ter-rumit dibandingkan tiga CMS lainnya. Juga dilihat dari banyaknya jumlah file, dan jumlah tabel di database, jika anda bukan seorang magento developer, Anda akan tidak tertarik bahkan sebelum terjun kedalamnya.

Woocomerce

Berlawanan dengan Magento, CMS ini cocok untuk ecommerce kecil, menengah maupun besar. Hanya saja, untuk CMS besar, package woocomerce yang dapat diunduh dengan gratis saja tidaklah cukup. Menurut internal survey yang kita lakukan terhadap customer dalam satu bulan, CMS ini yang kedua terbanyak. Tidak mengherankan, karena kemudahan UI dan UX yang diberikan oleh Wordpress & woocomerce, menjadi salah satu pertimbangan bagi pemilik ecommerce, terutama mereka yang tidak memiliki tim IT sendiri. Simplicity, point terpenting dari woocomerce yang tidak dimiliki oleh CMS lain. Anda dapat dengan mudah mengatur toko Anda, menambahkan produk hanya dalam 1 halaman, berbeda dengan magento dan yang lainnya yang membutuhkan effort lebih untuk menambahkan 1 item saja kedalam tokonya.

Opencart

CMS dengan built in shopping cart ini banyak digunakan orang, karena harga modul yang ekonomis dibandingkan dengan kompetitornya prestashop. Selama menjadi tim support, jumlah pengguna CMS ini tidak sebanyak dua CMS yang sudah di review sebelumnya. Tetapi pengguna CMS ini rata-rata adalah mereka yang sudah cukup ‘mapan’ untuk bersaing. Dari pengguna CMS yang lain, opencart memiliki image yang buruk karena code yang dikenal repetitive. Tetapi dari simple-nya tampilan, UI yang intuituve, dan code yang lebih friendly dari magento, CMS ini tetap banyak diminati.

Prestashop

Built in shopping cart CMS yang jarang saya temui. Sama seperti Opencart, pengguna prestashop kebanyakan adalah mereka yang memiliki tim developer sendiri. User harus merogoh kocek sedikit lebih dalam untuk mendapatkan modul yang mumpuni. CMS yang berasal dari eropa ini, dinilai buruk karena memiliki code ‘spagheti’, dan function yang tidak semua digunakan. Dengan basic feature backoffice yang advance dan sudah lebih dari cukup, serta dokumentasi yang up to date, Prestashop tetap pilihan dan penggerak dalam dunia ecommerce.

Perdebatan soal shopping cart tidak akan pernah berakhir, setiap CMS pasti mempunya ‘fans’ yang siap menapis argumen-argumen negatif mengenai pujaanya. Tidak ada yang lebih baik dan buruk, Gunakan lah CMS yang paling anda ketahui, dan kuasai. Jika boleh saya tarik kesimpulan dari pengalaman yang saya dapatkan, Magento sejauh ini digunakan mereka yang memiliki skill, atau sudah besar atau memiliki alokasi dana untuk menhire magento developer. Woocomerce, memiliki range user yang besar karena kemudahannya, dari mereka yang membuat websitenya sendiri tanpa pengetahuan programming, sampai mereka yang memiliki developernya sendiri. Opencart dan Prestashop keduanya banyak dipakai oleh bisnis skala menengah. Dianjurkan untuk memiliki developer untuk menggunakan cms ini agar semua fitur dapat di gunakan dengan efektif dan memberikan hasil yang maksimal.

Ditulis oleh: Harry