Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
03 Nov

Mengenal Apa Itu Investor dan Peranannya dalam Pengembangan Startup

Yovita

by Yovita

view1314Views

Bagi yang menjalankan perusahaan startup, Anda pasti sudah sangat mengenali investor, bahkan memiliki beberapa investor yang memberi bantuan secara signifikan bagi perusahaan Anda. Investor merupakan salah satu aspek kunci yang perlu didapatkan ketika mendirikan startup karena ini akan langsung berpengaruh pada jalannya bisnis Anda. 

Namun, jika Anda masih asing dengan istilah investor, mari kenali apa itu investor serta peran-peran pentingnya dalam pengembangan startup.


Mengenal Apa Itu Investor

apa-itu-startup-(5)

Apa itu investor? Investor adalah individu, kelompok, atau perusahaan yang memberikan sejumlah modal untuk pengembangan perusahaan. Dengan memberikan dana atau modal, tentunya mereka mengharapkan suatu imbalan, yakni pengembalian dana yang lebih besar dari modal yang ditanamkan.

Aktivitas pemberian modal ini disebut dengan investasi. Tergantung dari tujuannya, ada berbagai macam jenis investasi yang bisa dilakukan investor. Para investor bisa mengalirkan dana pada saham, komoditas, obligasi, valuta asing, emas, perak, reksa dana, perumahan, dan lain sebagainya.

Setiap investor tentu ingin memaksimalkan pengembalian dana yang sudah dikeluarkan. Oleh sebab itu, sebelum berinvestasi, mereka akan menganalisis peluang dari berbagai sudut untuk memastikan dananya masuk ke perusahaan atau instrumen yang tepat. 


Tujuan Investor Memberikan Pendanaan

Setiap perusahaan startup tentu ingin suntikan dana yang maksimal untuk tujuan pengembangan perusahaannya. Di sisi lain, investor juga ingin mencapai tujuannya sendiri ketika memberikan sejumlah modal pada perusahaan. Setidaknya ada tiga tujuan investor memberikan pendanaan untuk startup. Berikut penjelasannya.

1. Mendapatkan imbal hasil

Tujuan pertama tentunya untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari dana yang disuntikkan. Sebagai pemilik startup, tugas Anda adalah meyakinkan calon investor bahwa perusahaan Anda memiliki potensi pertumbuhan, sehingga investor tergerak untuk menanamkan modalnya pada startup Anda.

Baca juga: Apa Itu Omset dan Bagaimana Cara Meningkatkannya supaya Lebih Untung?

2. Menambah aset dan kekayaan

Selain untuk mendapatkan imbal hasil, ada pula investor yang ingin menambah aset dan kekayaannya. Demi mencapai target ini, investor perlu berhati-hati sebelum berinvestasi dan melakukan analisis mendalam supaya bisa memiliki instrumen yang sesuai dengan profil risiko.

3. Meminimalkan dampak inflasi

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalkan dampak inflasi. Saat inflasi terjadi, nilai mata uang akan menurun, dan tingkat suku bunga bank cenderung lebih rendah daripada persentase inflasi. Melakukan investasi bisa meminimalkan dampak ini.


Jenis-jenis Investor bagi Perusahaan Startup

apa-itu-startup

Setelah mengetahui apa itu investor dan tujuan penanaman modal yang mereka lakukan, Anda juga perlu mengetahui bahwa ada beberapa jenis investor yang bisa mendanai startup; mulai dari investor di tahap awal pendirian startup hingga ketika perusahaan startup Anda sudah lebih stabil.

1. Angel investor

Anda mungkin sudah pernah mendengar jenis investor satu ini. Angel investor adalah sebutan untuk orang yang memberikan aliran dana kepada perusahaan startup, dan biasanya meminta imbalan berupa saham.

Angel investor sering kali mendanai perusahaan startup yang baru saja dirintis, sehingga tujuan utama pendanaannya bukan untuk mendapatkan keuntungan, melainkan untuk membantu mengembangkan perusahaan tersebut. Umumnya, angel investor berasal dari teman atau kerabat dekat, serta grup atau jaringan bisnis.

2. Akselerator

Jika Anda sudah memiliki startup dan membutuhkan bimbingan khusus, maka program akselerator cocok untuk Anda. Ini adalah program berdurasi tiga bulan atau lebih yang memberikan edukasi, mentoring, hingga bantuan dana untuk startup

Fokusnya adalah membantu produk yang sudah ada agar lebih cepat terwujud. Dengan mengikuti program ini, Anda tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga koneksi dengan para investor lokal atau internasional.

3. Private equity

Ini adalah sebutan untuk investor yang memberikan dana secara langsung kepada perusahaan yang sudah publik. Syarat utama untuk mendapatkan pendanaan ini adalah perusahaan harus memulai IPO atau Initial Public Offering. Biasanya, private equity akan memberikan dana ketika startup sudah berada di tahap akhir pendanaan.

Untuk bisa mencapai IPO, rata-rata perusahaan membutuhkan waktu sekitar 5-10 tahun. Tahun ini, beberapa startup di Indonesia sudah melakukan IPO, misalnya Bukalapak dan GoTo.

Baca juga: 3 Cara Beli Saham BRI Online, Praktis!

4. Inkubator

Mirip seperti akselerator, inkubator juga memberikan edukasi, mentoring, hingga pendanaan untuk para startup. Perbedaan utamanya berada di durasi pelaksanaan. Jika akselerator berjalan selama tiga bulan, inkubator bisa berlangsung sampai enam bulan. Ini karena startup yang mengikuti program adalah startup yang produknya baru berupa ide, sehingga membutuhkan waktu pengembangan lebih lama.

5. Bootstrap

Melakukan bootstrapping berarti Anda mendanai sendiri perusahaan rintisan Anda. Biasanya, jenis investasi ini dilakukan pada tahap pembentukan startup, misalnya ketika perusahaan belum memiliki rencana promosi. 

6. Venture capital

Jenis investor satu ini adalah investor yang paling diincar oleh kebanyakan perusahaan startup. Sebab, mendapatkan dana dari venture capital bisa mempercepat pengembangan perusahaan. Tak hanya itu, suntikan dana dari venture capital juga mampu menunjukkan eksistensi perusahaan Anda di depan kompetitor.

Cara kerjanya adalah investor memberikan sejumlah modal ke venture capital. Kemudian, modal tersebut disalurkan ke beberapa perusahaan rintisan yang sesuai dengan kualifikasi. Tak hanya itu, venture capital juga bisa memberikan bantuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan.


Mengingat pentingnya hubungan antara perusahaan startup dengan apa itu investor, maka sebaiknya perusahaan startup pun mengakomodasi kebutuhan untuk transfer uang dalam jumlah besar secara lebih praktis. Solusi dari kebutuhan ini bisa didapatkan dari layanan Payouts Midtrans, yang bisa memenuhi segala jenis kebutuhan pengiriman atau pencairan dana dalam jumlah besar dengan sistem yang sudah terintegrasi.

Baca juga: Pembayaran dengan Sistem Integrasi Adalah Nilai Plus bagi Bisnis, Ini Alasannya!

Dengan fleksibilitas dan keamanan yang berlapis, bahkan sudah setara dengan tingkat keamanan bank, kirim dan terima dana tidak perlu cemas! Payouts dari Midtrans menerima dana dari lebih dari 100 bank di Indonesia, serta berbagai e-money. Tunggu apa lagi? Yuk, daftar Payouts sekarang!

testimonials-banner_bibit_banner_1

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail